Sementara narasumber Dr Ing Ilham Habibie mengingatkan, untuk kemajuan masa depan harus ada penekanan pada iptek, inovasi dan kewirausahaan. Oleh karena itu, perlu ada banyak gebrakan teknologi yang berdampak luas dalam ekonomi dan lainnya.
Ilham melihat, cukup banyak perguruan tinggi atau SMA yang mengirim tim ke kompetisi internasional robotik dan menang. Tetapi, katanya, bagaimana dengan kelanjutan keterampilan tersebut. "Apakah kita memiliki industri robotik?" katanya bernada tanya.
Harus diakui, negeri ini belum memahami dan selalu berhenti pada bangga dengan kemenangan kompetisi robotik. Menurut Ilham, pemahaman inilah yang kurang di Indonesia. "Inovasi harus dibarengi dengan peningkatan teknologi dan kewirausahaan. Karena inovasi hanya proses dan dengan kewirausahaan hasil inovasi teknologi bisa dimanfaatkan masyarakat," tambahnya.Â
Ilhan menyebutkan, Indonesia berada di tempat yang sangat manis. Karena negara besar dengan aneka ragam ini, tetap damai dan tenteram. Negara ini juga terkoneksi karena 60% usia warganya menurut Ilham Habibie yang digital native, sehingga secara naluriah cepat belajar bila diberi kesempatan
Dalam penyampaian program unggulan orwil, Sekum Orwil Yogyakarta Drs Wahyudi MSi menyampaikan laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam tahun 2019. Dalam laporannya disampaikan kegiatan edukasi masyarakat melalui seminar, diskusi di televisi dan penyelenggaraan beasiswa.Â
Sedangkan, Ketua Departemen Lingkungan Hidup dan Kesehatan masyarakat Dr Widodo Bronto Wiyono menyampaikan, program unggulan Sijumat (sistem informasi jaringan umat), untuk membuat database pengusaha Muslim dan membangun jaringan pengusaha, produsen maupun konsumen. "Kami kira, ini menjawab pertanyaan dalam dua hari ini, Muslim Indonesia merupakan pasar yang potensial dan besar. Namun belum ada jaringannya yang menghubungkan dan masih selalu menjadi objek, sehingga kita hanya jadi konsumen dan yang menikmati keuntungan orang lain," ujar Widodo.Â
Mantan Wakil Mendiknas Prof Dr Musliar Kasim menegaskan, Indonesia harus mendidik inovator. Sebab, sifat orang Indonesia ada mindset yang selalu mencari kesempatan. kedua, lanjut Musliar, harus ada pendidik formal yang baik. "Hanya legenda atau mitos, sukses tanpa pendidikan. Kalaupun ada itu sangat singular, tidak semua bisa meraih," tambahnya.
Selanjutnya, harus proaktif dan berdaya juang yang besar, bersikap realistis dari apa yang dicapai dan ada sosial capital yang tinggi. (Fsy)