Untuk pengawasan, kata Supriano mengatakan Kemdikbud akan melihat keaktifan guru berdasarkan kehadirannya dalam lima kali pelatihan MGMP. Berbeda halnya dengan pelatihan MGMP sebelumnya yang hanya dilakukan sebanyak satu kali.
“Guru yang tidak aktif ketahuan di grup mereka. Kalau sekarang, kontrol bisa dilakukan mereka sendiri,†tutur dia.
Pelatihan dengan metode 5 in dan 3 onmenuntut guru untuk terlibat dalam lima kali pelatihan dan tiga kali praktik pembelajaran di kelas. Konsekuensi dari pelatihan ini, menurut Supriano, ialah pemecahan masalah mapel di masing-masing zona akan berbeda satu sama lain.
“Misalnya masalah di sekolah kamu sama masalah di sekolah saya berbeda. Di sekolah kamu masalahnya aritmatika, tapi sekolah saya aljabar. Itu yang kemudian didiskusikan,†tandasnya.(ati)