"Saya mendengungkan ajakan riset sampah laut sejak 2015, pada World Ocean Day. Waktu ada beberapa peneliti di universitas maupun KKP dan LPNK yang sudah meneliti walau belum banyak. Baru kemudian pertengahan 2016 dan 2017 Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mulai menginisiasi kampanye dan renstra terkait penanganan sampah plastik, dan Alhamdulillah pihak LIPI mulai menyediakan dana hibah bagi yang ingin melakukan riset sampah laut di Indonesia," kata Widodo.
Menurut dia, ada pula lembaga pendanaan riset dari luar negeri yang menawarkan dana riset, namun cukup kompetitif. Kendati demikian, kalangan pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi sudah mulai tertarik melakukan riset mencari teknologi untuk mengolah sampah laut menjadi sesuatu yang lebih berguna.
"Ini sinyal bagus. Semua komponen masyarakat turut serta memikirkannya," ujar dia.
Riset yang dilakukan oleh peneliti di Indonesia dan luar negeri, Widodo mengatakan, antara lain ditujukan untuk mencari bahan pengganti plastik yang lebih ramah lingkungan.(ati)