"Itulah pentingnya pembekalan. Harus bisa menyerap 100 persen pengetahuan yang diberikan. Apalagi problem dalam penyelenggaraan haji ini cukup banyak. Harus pula tidak meninggalkan prinsip tujuan utama, pembinaan, pelayanan dan pelindungan," sambung Khoirizi.
Kepala Satuan Tugas Operasi (Kasatops) Arofah Muzdalifah Mina (Armuzna) Kolonel (Sus) Jaetul Muchlis menjelaskan kegiatan ini sebagai miniatur untuk melaksanakan tugas di medan operasi yang sesungguhnya. Simulasi juga sebagai miniatur pelaksanaan tugas dengan berbagai unit layanan di lokasi.
"Mereka diharapkan paham dan terampil memiliki sensitivitas tinggi dalam merespon permasalahan yang dialami petugas haji," ucapnya.
Simulasi tersebut diupayakan mendekati tahapan sesungguhnya di tanah suci. Mulai keberangkatan petugas haji, kedatangan calhaj dengan segala pernak-perniknya hingga puncak ibadah haji dalam prosesi Armuzna. (Feb)