Menristekdikti : PTN BH Harus Bisa Jadi Leading University

Photo Author
- Rabu, 3 April 2019 | 11:43 WIB
Istimewa
Istimewa

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan 11 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) harus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), riset dan inovasi agar dapat bersaing di tingkat dunia.

Saat ini dari 11 PTN BH, baru 3 yang masuk ke peringkat 500 besar dunia yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada. 

"Harapan publik pada PTN BH yaitu menjadi ‘Leading University’ di Indonesia dan menjadi pemacu peningkatan daya saing dan kesejahteraan. Adapun beberapa program strategis yang harus dijalankan yaitu penguatan riset dan inovasi, pengembangan sumber daya, implementasi revolusi industri 4.0 dan penguatan excellent teaching dan learning,” ujar Menristekdikti saat membuka Sidang Komisi C Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Semarang, Jawa Tengah, dalam siaran pers yang diterima  KR Selasa (2/4 /2019).

Menteri Nasir berharap dengan menjalankan program strategis yang telah dicanangkan Kemenristekdikti, seluruh PTN BH dapat masuk ke peringkat 500 besar dunia.

“PTNBH kami anggap sudah memiliki visi dan sarana yang maju. Kami dorong terus agar bisa masuk 500 besar semua," imbuh Menteri Nasir.

Menteri Nasir menambahkan untuk mencapai harapan publik dengan program-program strategis yang dijalankan maka PTNBH memerlukan ‘governance’ yang baik termasuk pembagian kerja organ MWA, Rektor dan Senat. Perlu dicermati juga apakah ‘governance’ yang ada telah memberikan penggunaan sumberdaya yang ada termasuk para dosen sehingga menghasilkan layanan tri dharma pendidikan tinggi dan pengembangan iptek yang optimal.

Menteri Nasir sampaikan lebih lanjut kepada delegasi dari 11 PTN-BH di Indonesia bahwa negara yang maju bukanlah negara yang memiliki jumlah penduduk besar maupun luas wilayahnya, melainkan mereka yang berinovasi. "Di dunia negara yang maju bukan karena jumlah penduduk yang besar, bukan luas negaranya yang besar, negara yang maju (adalah) negara yang berinovasi dalam teknologi, oleh karena itu negara yang tidak berinovasi akan tertinggal," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama mengusulkan kepada Menristekdikti agar pengurusan terkait Guru Besar bisa dilakukan otonom di masing-masing perguruan tinggi. "Berikan kami mandat kemandirian dalam mengatur Guru Besar, atau paling tidak Lektor Kepala. Ini akan mengurangi beban di pusat," kata Yos.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X