Menurut Justan, tahapan ini akan melahirkan aksi yang padu antara pemikiran, hati dan langkah (letting come, enacting, prototyping the new by linking head, heart and hand) tertuju pada capaian sasaran. Konsep ini harus dimiliki oleh Auditor berorientasi revolusi industri 4.0 yang harus menjadi problem solver, Tim Satlak SPI, dan seluruh pegawai pertanian, bila ingin mencapai target dengan tingkat penyimpangan minimal.Â
"Terlebih Ditjen PSP, sebagai salah satu faktor pendukung utama, dalam mawujudkan target tersebut khususnya dalam penyediaan lahan dan fasilitasi prasarana dan sarana lainnya kepada petani," tambahnya.
Â
Sejalan dengan arahan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy menegaskan bahwa Lingkungan Pengendalian yang kondusif akan berkontribusi besar dalam mewujudkan pembangunan prasarana dan sarana pertanian dengan tingkat akuntabilitas yang optimal.Â
Khususnya kepada para Eselon II yang hadir, Sarwo Edhy meminta harus maksimal dalam mengupayakan pengendalian di Direktorat yang menjadi tanggungjawabnya, khususnya dalam hal penegakan integritas. (*)