Neuro-Poetry, Puisi untuk Terapi

Photo Author
- Minggu, 29 April 2018 | 11:14 WIB

ADA kabar gembira untuk lembar Sastra Indonesia, khususnya puisi. Kabar gembira tersebut  membawa metode baru untuk telaah puisi berbasis Neuro-Behaviour (Fungsi Luhur), dicetuskan oleh  Dr dr Arman Yurisaldi Saleh MS SpS. Ia  seorang dokter spesialis saraf yang telah menulis 19 judul buku ilmiah populer,  satu judul novel dan puluhan puisi.

Metode ini  merupakan hal baru di Indonesia tapi  telah populer di luar negeri, antara lain dirintis oleh Dr James Wilkes. Ia  seorang penulis dan penyair serta peneliti dari Durham University UK.

“Metode ini berusaha meneliti, mengkaji dan menguji efektivitas terapi menggunakan puisi. Sehingga,  kelak dapat disediakan bank puisi untuk terapi kasus-kasus saraf dan jiwa,” papar Dr Arman yang  gemar menulis sejak kecil atas arahan ayahnya.




Ia berharap metode yang dirintisnya itu bisa membuka celah kerjasama antara dokter dan sastrawan berbasis ilmiah serta mewujudkan seni untuk terapi. Sehingga puisi-puisi yang ditulis para penyair bisa masuk ke tlatah medis dan peran penyair sebagai terapis untuk kesehatan jiwa dan syaraf.

Untuk mensosialisasikan metodenya, Dr Arman menulis buku berjudul  Neuro-Poetry yang diluncurkan 20 April yang lalu di Yayasan Pustaka Obor Jakarta. Peluncurannya ditandai dengan ‘uji buku’ untuk mentelaah Antologi Puisi Aku Perempuan, Musafir-Mu karya Yeni Fatmawati Fahmi Idris, yang selain penyair juga pematung, pelukis dan lawyer.

"Suatu kehormatan bagi saya, Dokter Arman berkenan membedah puisi-puisi saya,” kata Yeni dengan gembira. Karena Metode Neuro-Poetry menelaah puisi dengan  cara menilai dan mengapresiasi puisi menggunakan  sistem scoring. Sehingga  membuat penilaian puisi  menjadi lebih obyektif. Khususnya untuk preventif, promotif dan rehabilitatif kesehatan jiwa dan saraf.

Menurut Dr Arman, siapa saja bisa menelaah puisi dengan metode yang ia rintis tersebut. Asalkan, pihak penelaah menguasai metodenya dengan cara mendalami isi buku yang ditulisnya. Antara lain tentang (1) Hubungan antara Neurobehaivour (Fungsi Luhur) dengan Puisi; (2) Mendalami Bagian-bagian Otak Manusia dan cara kerjanya; (3) Kepentingan Klinis dan Sessi Terapi;(4) Bagian Otak Terkait Saat Membaca Puisi; (5) Penilaian Puisi dengan Aspek Neuro-Poetry dan (6) Scoring  (Penilaian).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X