Neuro-Poetry, Puisi untuk Terapi

Photo Author
- Minggu, 29 April 2018 | 11:14 WIB

Dari hasil scoring tersebut  Arman berharap, “Bila sebuah puisi di masa mendatang secara resmi diakui di dunia dapat digunakan sebagai salah satu terapi dan mulai digunakan di rumah sakit, perawatan oleh keluarga di rumah-rumah dan rawat jalan, maka diperlukan standarisasi kualitas puisi sesuai dengan tujuan terapi. Sehingga kelak dapat disusun level rekomendasi Evidence Based Medicine.” Paparnya.

Buku Neuro-Poetry yang ditulisnya setebal 160 halaman, dengan ukuran buku 14 x 24 Cm sangat membantu kaum awam mendalami puisi-puisi yang bisa digunakan untuk terapi. Bagi penyair, metode telaah puisi berbasis Fungsi Luhur ini bisa dijadikan sebagai wahana menulis puisi untuk membantu penyembuhan atau paling tidak mereduksi tingkat stress dan depresi para penderitanya.

Bagi perorangan (awam maupun penyair),  lembaga pendidikan dan  lembaga pengelola  klinik/rumah sakit yang ingin mendalami metode Neuro-Poetry  dan Penulisan Puisi Terapis bisa menghubungi Dr dr Arman Yurisaldi Saleh MS SpS melalui  Yayasan Rayakultura, e-mail: [email protected].  (Naning Pranoto, penyair)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X