Penuhi Target Kunjungan Wisman, Kemenpar Terapkan CDM

Photo Author
- Selasa, 10 April 2018 | 20:21 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Inovasi terus dilakukan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya untuk menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara. Salah satunya dengan menenerapkan Competing Destination Model (CDM). 

Metode ini diyakini mampu mewujudkan target 17 juta kunjungan Wisman tahun 2018. Inspirasi menerapkan CDM didapat Menpar Arief dari Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin 2018 awal bulan lalu. Saat itu, Ia bertemu dengan Vice President of Tourism Asia-Pacific ADARA, Inc. Matthew Zatto dan Managing Director Travel Audience, Alexander Trieb. Kedua perusahaan digital kelas dunia ini menarik sangat menarik perhatian dirinya.

ADARA adalah ekosistem data pertama dan terbesar di dunia untuk industri travelling. Ekosistem datanya mencakup tiga area yaitu advertising, measurement & analytics, dan traveler intelligence.

Sementara Travel Audience, adalah anak usaha Amadeus. Perusahaan ini adalah salah satu penyedia jasa IT khusus untuk industri travel terbaik di dunia. Travel Audience memberikan layanan digital advertising yang bersifat end-to-end solution. Mulai dari penyediaan data konsumen, pengolahannya, hingga eksekusi kampanye iklan.

“Tapi, dari perusahaan ini yang mencuri perhatian saya adalah metoda yang digunakannya. Yaitu Competing Destination Model (CDM),” ujar Menpar Arief Yahya dalam CEO Massage ke-46, di Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Menpar Arief Yahya memaparkan, keseluruhan proses pengambilan keputusan travellers, dari mencari informasi (Look), memesan (Book), dan membayar (Pay), bisa dilakukan dalam satu platform CDM secara terintegrasi (end-to-end). CDM mengombinasikan kemampuan machine learning, analisa big data, dan penerapan contextual advertising yang sangat presisi dalam menarget travellers.  

“CDM melakukan targeted ads champaign disepanjang customer journey (dari past trip, inspiration, search/shopping, booking, pre-trip, trip, hingga post-trip) dengan menerapkan data-driven marketing,” ujarnya.

Saat ini, Lanjut Menpar, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) punya digital marketing platform, yaitu ITX, yang bisa memonitor Look-Book-Pay. Akan tetapi, tidak bisa dieksekusi karena tidak terhubung ke Online Travel Agent (OTA).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X