Berdasarkan profil dan segmentasi tersebut, CDM merancang konten iklan yang relevan dengan perilaku dari masing-masing segmen travellers.Â
“Tentu saja konten iklan tersebut akan mengarahkan para travellers global ke digital touch point yang berisi konten destinasi Indonesia. Selanjutnya travellers diarahkan ke halaman produk yang lebih rinci (Deep Link Detail Pages) yang akan mendorongnya melakukan booking dan payment," jelasnya.
Kemenpar sendiri telah melakukan uji coba metode CDM bekerjasama dengan Travel Audience. Hasilnya luar biasa. Metode baru ini berhasil mendatangkan 12.592 pax wisman dari 5 pasar yakni Jerman, Prancis, Inggris, Belanda, dan Rusia dalam kurun waktu 3 bulan (November 2017-Februari 2018).
“Melihat keberhasilan ini, kita memutuskan untuk melanjutkan penerapan CDM untuk mewujudkan target kunjungan 17 juta wisman tahun ini dan 20 juta tahun depan. Seperti sering saya ingatkan, go digital adalah faktor kunci kesuksesan kita dalam menggaet wisman di pasar global. Pilihannya cuma dua: go digital or die,†pungkas Menpar Arief Yahya. (*)