Sementara, Sultan Tidore H Husain Syah mengatakan, masyarakat Tidore adalah masyarakat yang bijaksana dalam menyikapi perbedaan, menjunjung tinggi toleransi, dan dapat membangun semangat persatuan.
"Insya Allah, jika kita bersatu, kita bekerja sama, dan bergotong royong, maka apa yang menjadi cita-cita bersama akan dapat diselesaikan," tutur Sultan.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah mengangkat kembali nilai-nilai budaya, peradaban serta adat istiadat masyarakat Tidore sebagai implementasi dari rencana pembangunan jangka panjang dan jangka menengah daerah seperti yang tertuang dalam visi-misi Pemerintah Daerah Kota Tidore Kepulauan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua dan anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ketua TP PKK, Hj. Sulama Ali Ibrahim, Permaisuri Sultan, Pimpinan Cabang BRI Tidore, serta pimpinan SKPD.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dalam memajukan pariwisata Tidore Kepulauan ini tidak hanya dilakukan pemerintah setempat. Namun butuh dukungan semua pihak.
"Upaya pengembangan pariwisata itu harus dilakukan semua pihak, atau semangat Indonesia Incorporated. Harus dikedepankan kolaborasi pemerintah untuk memajukan Tidore ini. Sebab upaya tidak hanya bisa diserahkan kepada satu pihak saja. Harus semua stakeholder," ujarnya.
Menpar Arief Yahya meminta kepada Festival kegiatan dan kemeriahan Festival Tidore harus digaungkan di sosial media, dan harus tersebar hingga dunia international. "Kemasannya juga harus level international, agar Wisman juga tertarik dan menikmati atraksi di Tidore,†ujar Menpar. (*)