Mari Berfaksi dan Beraksi

Photo Author
- Minggu, 12 November 2017 | 08:41 WIB

Faksi memang mengandung unsur penceritaan yang kuat karena di dalamnya ada tokoh, ada perwatakan tokoh, ada latar, dan ada alur yang diramu sesuai dengan data dan fakta sebenarnya. Tidak boleh ada “bumbu” khayalan/imajinasi di dalam faksi. Jika penulis memaksakan memodifikasi penokohan atau jalan cerita, ia sebenarnya sudah menciptakan fiksi.

Karena itu, ada saja olok-olok bahwa beberapa biografi/autobiografi adalah sebuah bentuk kebohongan karena mengandung khayalan/imajinasi untuk mencitrakan seorang tokoh secara “tidak apa adanya”.  Demi memberi jalan pada modifikasi kisah hidup seseorang yang tidak dicap sebagai sebuah kebohongan, alhasil ada kreativitas melahirkan genre baru yang disebut novel biografi atau novel nonfiksi yang berbasis kisah nyata si empunya cerita.

Namun, fiksi tidaklah identik dengan kebohongan. Fiksi adalah khayalan/imajinasi sang penulis tentang sesuatu yang seolah-olah benar-benar ada pada alam nyata.

Fiksi ada yang berbasis pada kehidupan sehari-hari, kehidupan kini, kehidupan masa lampau, hingga kehidupan masa depan—beberapanya melahirkan fantasi yang melampaui pikiran manusia seperti kehadiran alien dan superhero.

Seseorang yang menuliskan kisah hidupnya sendiri atau kisah hidup orang lain dalam bentuk novel, tentulah didasari alasan-alasan tertentu, seperti soal menarik perhatian pembaca, mendramatisasi suatu peristiwa, atau menghadirkan tokoh-tokoh baru yang tidak ada dalam sejarah aslinya. Hal itu sah-sah saja sepanjang ia menyebutnya novel berbasis kisah nyata.

Daya Tarik Faksi

Cerita atau kisah selalu menarik untuk dibaca atau didengar, apalagi jika cerita itu benar-benar unik, aneh, dan aktual. Seorang penulis yang hendak mengembangkan daya tarik gagasannya harus sering-sering menggunakan cerita/narasi di dalam tulisannya. Tanpa narasi, tulisan akan menjadi kering dan cenderung hanya berisi informasi-informasi menggurui, apalagi dijejali terus dengan teori.

Artikel opini ataupun esai lebih menarik jika disisipi cerita dengan syarat cerita tersebut benar-benar nyata dan dituliskan apa adanya meskipun pada beberapa kasus seorang penulis harus menyamarkan tokoh-tokohnya apabila mengandung hal-hal sensitif. Cerita ini berfungsi untuk menunjukkan suatu konsep ataupun opini yang hendak disampaikan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X