MEDAN (KRjogja.com) – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Medan menegaskan kabar mengenai peredaran telur ayam sintetis mengadung karet dan plastik adalah hoax.
Terkait itu, BPOM telah berhasil menyelesaikan penelitian dan analisis terhadap sampel telur yang berhasil dikumpulkan dari Pasar Padang Bulan Medan pada Minggu 15 Oktober 2017 lalu.
Pengumpulan sampel telur itu dilakukan terkait laporan warga soal temuan telur yang diduga sintetis yang diduga mengadung karet, plasik ataupun bahan berbahaya lain.
Kepala BPOM Medan, Yulius Sacramento Tarigan mengatakan, dari analisa yang dilakukan pihaknya, diketahui bahwa sampel telur yang berhasil kumpulkan tidak menunjukkan adanya kandungan karet ataupun plastik dalam telur.
Menurut Yulius, kebanyakan dari sampel telur yang dikumpulkan BPOM adalah telur yang sudah busuk, rusak ataupun tak segar.
“Yang jelas sampai saat ini kita teliti itu hanya memang telur yang sudah tidak segar. Jadi, yang jelas tidak mengandung karet dan plastik. Hanya telur yang rusak,â€ujar Sacramento, Selasa (24/10/2017).
Dijelaskan Sacramento, tekstur telur dapat berubah atau rusak bisa dikarenakan suhu, kebersihan, dan tidak tertutup kemungkinan telur itu untuk ditetaskan tapi tidak menetas.
"Jadi, setelah kita teliti tidak mengandung unsur karet ataupun plastik. Yang ada hanya penggumpalan protein, itu bisa karena bakteri dan itu kelainan telur saja itu," jelasnya.