10 Desa Wisata Ini Siap Sambut Pemudik di Malang

Photo Author
- Sabtu, 24 Juni 2017 | 10:34 WIB

6. Desa Wisata Ngadas

Terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo, ujung paling timur Kabupaten Malang, Uniknya, Desa Ngadas adalah satu-satunya desa yang didiami oleh suku Tengger di Malang. Tak heran, di desa ini tidak ada satupun warga yang berstatus sebagai pendatang. Di desa wisata ini, Anda dapat menyaksikan berbagai adat dan tradisi masyarakat suku Tengger yang masih terjaga yakni kuda lumping, bantengan, dan kuda kencak. Ada pula beragam upacara adat seperti Entas-Entas, Wolo Goro (upacara pernikahan), Tugel Kuncung, Tugel Gombag, upacara Pujan, Kasada, Karo, Unan-Unan, Barikan, Mayu Dusun, dan Galungan. Selain keunikan adat istiadatnya, Desa Ngadas memiliki ragam potensi wisata alam yang sangat menarik, di antaranya Coban Trisula, Ranu Pani serta masih banyak lainnya. Wisatawan juga dapat menikmati matahari terbit di Pananjakan atau Bromo dari Desa Ngadas. Bisa juga tracking dari Cemoro Lawang ke Bromo sejauh sekitar 3 km, atau berkeliling naik kuda dari Cemoro Lawang menuju lereng Bromo.

7. Desa Wisata Gubugklakah

Desa Wisata Gubugklakah atau yang biasa disingkat DWG berlokasi di bagian timur Kecamatan Poncokusumo, sekitar 23 km dari kota Malang. Terletak di kaki Gunung Bromo, Desa Wisata Gubugklakah menyajikan panorama alam indah dan kesejukan khas pegunungan. Begitu memasuki gapura Desa Wisata Gubugklakah, pengunjung bisa langsung merasakan nuansa khas desa wisata ini. Sebagai desa wisata, Desa Gubugklakah memiliki beberapa destinasi yang menarik seperti Wisata Agro Apel, Coban Pancut, dan Coban Gereja. Terdapat beberapa paket wisata yang ditawarkan Desa Gubugklakah. Di antaranya wisata petik apel dengan biaya sebesar Rp 15.000 per orang serta paket Bromo dua hari satu malam dengan biaya Rp 2.750.000 untuk 1-6 orang. Objek wisata yang akan dikunjungi dalam paket ini adalah Alun-Alun Balaikota Malang, Candi Jago, Coban Pelangi, Bromo Sunrise, Savana, dan Bukit Teletubies.

8. Kampung Desaku Menanti

Dulunya kampung ini tempat penampungan gelandangan dan pengemis (Gepeng),  kini disulap menjadi Kampung Wisata Topeng Malangan.Ada 100 topeng yang dipajang di sekitaran kampung tersebut. Dari banyaknya topeng itu, dua topeng dipajang dengan ukuran yang sangat besar. Ada galeri khusus yang menjual topeng dan hasil karya lainnya. Topeng yang terbuat dari bahan fiber itu dijual paling murah 15 ribu, dan paling mahal 35 ribu. Selain topeng, warga desaku menanti juga menjual makanan yang berbahan singkong, karena Dusun Barang, Tlogowaru, Kota Malang, sebagai lokasi wisata topeng, mempunyai banyak sumber daya alam pohon singkong. Ibu-ibu di lokasi ini mengolah bahan singkong menjadi getuk, lapis, kripik, cenil, bubur dan lainnya untuk di jual di kampung topeng.

9. Desa Oro-oro Ombo

Terletak pas di kaki Gunung Panderman  di ketinggian ±700 – 730 meter diatas permukaan laut (mdpl). Desa ini memiliki keindahan pemandangan gunung yang sangat cantik.Ada beberapa objek wisata yang menarik di desa ini.Objek wisata yang sudah menjadi andalan adalah air terjun Coban Rais.Coban Rais terletak di dusun Dresel. Tingginya mencapai 20 meter. Di area wisata Coban Rais juga terdapat camping area yang jaraknya sekitar 3,5 km dari air terjun. Juga ada objek wisata petik buah dan sayur. Wisata petik buah yang sudah dikembangkan adalah wisata petik buah jeruk.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X