Tiga orang mahasiswa AMIKOM Yogyakarta, Elik Hari Muktafin, Budi Sulistiyo Jati, dan Heriyanto “Aweiâ€, merasa tertantang menciptakan suatu aplikasi bagi para tunanetra. Salah satunya, Heriyanto atau akrab dipanggil Awei menjelaskan dengan sangat menarik tentang aplikasi B-Smart ini.
“B-Smart terdiri dari 3 bagian. Yang pertama adalah B-Touch, untuk berkomunikasi sehari-hari seperti menerima dan kirim sms, nelpon dll. Yang kedua adalah B-Tools, untuk menghitung seperti fungsi kalkulator, mendeteksi warna dsb. Dan yang ketiga adalah B-School, yang membantu tunanetra untuk membaca diktat atau materi pelajaran, melihat nilai ujian dll,†kata Awey dengan penuh semangat.
Ia kemudian menunjukkan cara kerja aplikasi tersebut. Terlihat 3 tombol di kiri dan 3 tombol di kanan, yang ternyata dirancang sedemikian rupa supaya para tunanetra dapat menggunakannya seperti dalam sistem huruf Braille yang sudah mereka kenal.
Terus terang saya kagum pada 3 anak muda ini karena mau bekerja keras mempelajari huruf Braille dan hal-hal lainnya demi bisa menciptakan dan mengembangkan aplikasi ini. Tanpa adanya kepedulian, aplikasi ini nggak akan terwujud.
“Aplikasi ini sudah kami uji-cobakan di Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam). Dan kami mendapat masukan serta respon yang sangat baik. Para tunanetra merasa lebih mudah berkomunikasi dan melakukan hal lainnya dengan HP. Contohnya, dengan B-Tools mereka dapat mengetahui warna obat, atau warna uang, sehingga nggak keliru. Navigasi dengan suaranya pun dirasa cukup jelas, sehingga mereka merasa nyaman menggunakannya.â€
Bekerja keras, punya kepedulian terhadap sesama, menciptakan sesuatu yang bermanfaat, dan berkreasi terus untuk mengembangkannya.....hmmm..energi seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak muda. Supaya nggak ada kesempatan dan waktu lagi untuk melakukan hal-hal negatif, termasuk menyebarkan berita yang tidak jelas di media.
Sekali lagi, salut untuk Tim B-Smart. Teruslah berkarya dan membanggakan Indonesia!
Astrid Puspitasari