EPISODE ke-6 ini Inventora masih menemui para siswa yang dibina oleh Disdikpora (Dinas Pendidikan dan Olahraga) DIY untuk menciptakan berbagai hal baru dan mengembangkannya. Perbincangan tersebut ditayangkan di Jogja TV, Senin lalu dengan dukungan Waroeng “SS†Indonesia.
Saya bertemu dengan Adityo Priyandito yang menciptakan peralatan yang dinamai 3D Scanner Camera. Alat yang dia ciptakan untuk mendokumentasikan relief supaya didapatkan gambar tiga dimensi yang lebih detil dari setiap relief yang ada.
Setelah itu saya menemui 3 anak muda yang menjadi bagian dari Duta Museum Jogja. Mereka adalah Andhita Rizkya (Duta Museum 2014), Kuncoro Sejati,B.Eng,MBA (Duta Museum 2016), dan Nusieta Ayu Primadian (Duta Museum 2015). Kecintaan mereka pada sejarah dan masa depan bangsa ini membulatkan tekad untuk menyosialisasikan museum kepada masyarakat khususnya anak muda seluas mungkin.
3D Scanner Camera
Adit, siswa SMAN 9 Yogyakarta ini sangat antusias menjelaskan rancangannya. Saya memperhatikan alat ini berupa semacam piringan kayu dengan tempelan komponen-komponen di atasnya yang kemudian dihubungkan atau dipasang pada kamera biasa.
“Alat ini lebih diutamakan untuk dipasang pada kamera DSLR, tapi kamera lainnya pun dapat digunakan. Komponen yang saya pasang adalah mounting camera, 6 switch on off lampu LED dengan baterei litium. Baterei bisa digunakan hingga 3-4 jam pemakaian di lapangan. Digunakan seperti kamera biasa, kemudian diambil 6 gambar yang masing-masing gambar diambil dengan 6 sumber cahaya yang ada dalam piringan berupa LED, kemudian dikomputasikan menggunakan software menjadi model 3D,†jelas Adit.
Dengan menggunakan alat ini Adit dapat menangkap atau mendokumentasikan objek seperti relief candi dengan detil dan setelah dikomputasikan akan menghasilkan foto tiga dimensi yang menarik.
“Foto-foto relief candi 3 dimensi pasti akan sangat “hidup†untuk ditampilkan dalam pendokumentasian candi-candi yang kita miliki. Sehingga objek foto tidak monoton. Alat ini bisa juga digunakan untuk memotret objek yang lain selain relief. Tapi baru saya gunakan di Candi Prambanan dan Candi Kalasan,†tambahnya.