PEKAN lalu tim Inventora yang didukung Warung SS Indonesia diundang ke kantor Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) DIY untuk menyaksikan berbagai rancangan penemuan para siswa di DIY. Yang pertama ditayangkan dalam Inventora episode ke-5 di Jogja TV, yaitu sikat gigi khusus bagi difabel yang tidak dapat memegang sikat gigi, diberi nama 'No Hand Toothbrush'.
Alat ini adalah hasil rancangan dari 3 pelajar SMA Internasional Budi Mulia Dua yaitu Sulthan Aulia Fadli, Axel Rizky Saputra dan Muhammad Fakhrurrozi.
Pada tayangan ini saya mewawancarai Lia Karina Mansoer seorang atlet Taekwondo yang sudah mengharumkan nama Jogja di kancah nasional maupun membawa nama Indonesia di berbagai kejuaraan internasional.
Sikat Gigi 'No Hand Tootbrush'
Tiga siswa penemu 'No Hand Toothbrush' ini menceritakan awal mula mereka menciptakan alat ini. Saat SMA Budi Mulia memiliki program mengunjungi kaum difabel, hati mereka tersentuh melihat keterbatasan yang dialami para difabel saat beraktivitas sehari-hari. Ketiganya sepakat menciptakan alat yang membantu para difabel, khususnya mereka yang tidak memiliki lengan atau tunadaksa.
Â
“Dengan alat ini, mereka tidak perlu memegang sikat gigi, karena sikat sudah tertancap pada stand ini dan dapat berputar atau bergerak sendiri menyikat gigi pemakai. Cara mengendalikannya melalui tombol on-off yang dapat dilakukan dengan kaki," kata Muhammad Fakrurrozi atau akrab dipanggil Ozi.
Dengan alat ini diharapka para difabel tidak lagi kesulitan menggosok gigi mereka. Apalagi tiang penyangganya dapat disesuaikan naik-turunnya sesuai tinggi badan. “Jadi mereka juga bisa duduk sambil menggosok gigi. Posisi duduk ini mungkin juga lebih nyaman saat harus menyalakan dan mematikan tombol memakai jari kaki,†kata Ozi.
Mereka ber-3 terus mengembangkan dan menyempurnakan rancangan ini, selain juga mencari ide-ide lain yang dapat membantu para difabel supaya dapat beraktivitas dengan lebih nyaman. “Kami merasa bersyukur mendapat tugas dari sekolah, karena dengan begini kami jadi peduli dengan sekitar dan sesama. Semoga banyak lagi alat yang akan dirancang bagi saudara-saudara kita difabel supaya mereka dapat nyaman beraktivitas seperti yang lain, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja, maupun di tempat-tempat umum,†tambah Sulthan.