KRjogja.com - JAKARTA - Partai Ummat menyoroti banyaknya konten negatif mulai dari pornografi, LGBT, kekerasan, hingga judi online yang beredar lewat media sosial di Indonesia.
Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi mengungkapkan, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi peredaran konten negatif khususnya pornografi di media sosial. Satu di antaranya itu mematikan virtual private network (VPN).
Baca Juga: Sungai Sapi Tercemar Limbah Cucian Pasir Tras
Ridho mengklaim, dengan mematikan VPN, pemerintah tidak perlu mengeluarkan anggaran besar untuk mengatasi pornografi di internet.
"Padahal kalau kita matikan VPN mungkin 90 persen masalah pornografi itu sudah bisa kita selesaikan," kata Ridho dikutip dari akun YouTube Ridho Rahmadi Official, Senin (11/9/2023).
Ridho mengaku, Partai Ummat sudah menyampaikan usulan tersebut ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Namun, kata dia, usulan tersebut belum ditindaklanjuti.
"Sayangnya jawabnya pak menteri waktu itu ya kalau urusan VPN kita kembalikan ke keimanan masing-masing netizen. Nah ini agak sulit dicerna jawabannya," tambah Ridho.
Baca Juga: Hutan Pinus Milik Perhutani Terbakar, Polisi Masih Mengusut
Ia memaparkan, berdasarkan data pada 2017, 90 persen anak berusia 11 tahun di Indonesia terpapar konten pornografi. Selain itu, 25 ribu aktivitas pornografi anak beredar setiap harinya di media sosial.
"Dari data tahun 2017, artinya sekarang pertumbuhannya mungkin semakin eksponensial. Sudahkan ada kontrol dari pemerintah dan juga kita sebagai masyarakat. Kita seperti manusia-manusia yang telanjang tanpa perlindungan. Yang terekspos di bawah terik matahari dan hujan," ungkap Ridho.(*)