Krjogja.com - JAKARTA - Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengaku optimis, pada tahun 2027 penambahan nasabah baru BRI Life mencapai 50 juta nasabah. Pasalnya saat ini saja penambahan nasabah baru sekitar 1-1,5 juta nasabah per bulan.
“Kami optimis dan tidak sulit untuk mencapai target nasabah baru BRI Life hingga tahun 2027 sebanyak 50 juta nasabah baru, karena saat ini saja penambahan nasabah baru kami sekitar 1-1,5 juta nasabah. Bahkan penambahan nasabah baru saat ini kami rasa, tertinggi di Asean,” kata Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi, dalam acara media gathering, di Jakarta, Senin (16/10/2023).
Dikatakan, target tersebut bisa dicapai apalagi tenaga atau agen pemasaran produk BRI Life sudah berjalan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Babinsa Koramil Waropen Bawah Jaga Ketahanan Pangan Petani Kampung Daimboa
Sutadi memaparkan, saat ini BRI Life sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo.
Selain itu, pengembangan pemasaran melalui Agen BRILink yang menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran terus dioptimalkan. EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 666.038 ribu agen.
Asuransi BRI Life akan terus berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat, dengan menawarakan produk asuransi yang dapat diterima, serta merekrut tenaga pemasaran, memastikan seluruh tenaga pemasaran berlisensi serta membekali dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan sehingga handal dan berkualitas, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik.
Produk serta segmentasi BRI Life telah berada di jalur yang on the track, yang sesuai dengan segment BRI. Produk yang dijual, dominan telah mengarah ke proteksi, dan portofolio unilink terus dikurangi. Saat ini, bisnis BRI LIfe 85 persen bergerak di kanal bisnis Bancassurance.
Baca Juga: AKI 2023 Tingkatkan Pendapatan UMKM
Sementara itu, Plt. Direktur Utama BRI Life I Dewa Gede Agung mengatakan, pentingnya edukasi dan literasi harus terus digalakan, karena pemahaman serta akses masyarakat terhadap produk dan jasa asuransi relative masih rendah. Sejatinya layanan asuransi berguna sebagai bagian perencanaan keuangan, dalam kehidupan masyarakat untuk memproteksi diri dan keluarga serta aset mereka.
Rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia sebagian besar disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat akan manfaat proteksi asuransi, sehingga seluruh stakeholders harus bergotong-royong bersama-sama untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia.
”Kami terus berupaya untuk selalu berkomitmen, guna meningkatkan literasi sekaligus penetrasi asuransi. Sejatinya hampir disetiap tahapan hidup masyarakat, sejak memulai bisnis/karirnya, berkeluarga, bahkan saat puncak wealth/kemakmuran yang berhasil diraih suatu individupun memerlukan asuransi.
Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming mengatakan, FWD, sebagai salah satu pemegang saham BRI Life, memiliki view serta harapan khusus kepada BRI Life khususnya di usia 36 tahun ini, agar dapat semakin mengokohkan eksistensinya sebagai perusahaan asuransi jiwa yang tidak hanya kuat tapi juga sehat.
Baca Juga: Cholid Mahmud Tegaskan Jangan Sampai Kekayaan Negara Dikuasai Segelintir Elite Ekonomi