Desa Pranan Bakal Punya Embung, Mampu Aliri 40 Hektare Sawah

Photo Author
- Minggu, 17 Desember 2023 | 19:40 WIB
Lokasi pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto. ( (Wahyu imam ibadi))
Lokasi pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto. ( (Wahyu imam ibadi))


KRJOGJA.com - SUKOHARJO - Pembangunan embung sebagai sumber tampungan air untuk mendukung pertanian akan dibangun di wilayah Desa Pranan Kecamatan Polokarto. Total kebutuhan dana pembangunan mencapai Rp 450 juga bersumber dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dan bantuan Kementerian Pertanian.

Kepala Desa Pranan Kecamatan Polokarto Jigong Sarjanto, Minggu (17/12) mengatakan, pembangunan embung muncul didasari karena adanya masalah kekurangan air bagi petani mengairi sawah. Akibatnya banyak sawah mengalami kekeringan dan tanaman padi rusak. Kondisi tersebut terjadi karena faktor cuaca musim kemarau dan adanya penutupan pintu air Dam Colo Nguter untuk perawatan rutin tahunan selama satu bulan sekitar Oktober.

Tingginya kebutuhan air membuat Pemerintah Desa Pranan Kecamatan Polokarto berencana membantu petani memenuhi kebutuhan air pertanian. Hal itu didukung dengan banyaknya warga Desa Pranan Kecamatan Polokarto menjadi petani dan hamparan sawah masih sangat luas.

Rencana pembangunan embung akan direalisasikan dengan menggunakan tanah kas desa. Sedangkan kebutuhan pembangunan embung mendapat bantuan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sebesar Rp 350 juta dan Kementerian Pertanian Rp 100 juta. Sehingga total keseluruhan pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto mencapai Rp 450 juta.

"Tanah kas desa yang kami siapkan seluas 1,1 hektar untuk pembangunan pokok embung dan 2.000 meter persegi tanah kas desa lagi untuk pembangunan bangunan penunjang embung," ujarnya.

Proses pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto saat ini masih berjalan. Diharapkan setelah semua pembangunan selesai dikerjakan maka embung dapat menampung air dan membantu pengairan lahan pertanian.

"Jadi disaat musim kemarau dan ada jadwal penutupan pintu air Dam Colo Nguter, air masih tersimpan di embung untuk cadangan pengairan lahan pertanian petani. Dengan demikian petani tidak mengalami kesulitan mendapat air untuk menanam padi," lanjutnya.

Embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto tersebut diperkirakan mampu mengairi sawah seluas 30-40 hektar. Lahan pertanian tersebut diprioritaskan di desa setempat.

Pemerintah Desa Pranan Kecamatan Polokarto juga berharap keberadaan embung mampu menjadi daya tarik wisata. Selain itu juga pemanfaatan sebagai tempat memelihara ikan untuk menunjang program gemar makan ikan (Gemarikan) sebagai upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, Pemkab Sukoharjo sangat serius dibidang pertanian dengan tetap menjaga ketersediaan pangan untuk masyarakat. Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa tahun lalu sampai sekarang bahkan mampu swasembada beras.

Keberhasilan swasembada beras tersebut tidak lepas dari luasnya lahan pertanian. Termasuk juga jaminan ketersediaan air melalui berbagai sumber seperti Dam Colo Nguter dan Waduk Mulur Bendosari. Selain itu ada juga suplai air dari embung.

"11 embung sudah beroperasi dan dua embung baru saja selesai pembangunan. Jadi total ada 13 embung untuk pertanian dan jaminan air untuk petani agar tetap bisa tanam padi," ujarnya.

Sebanyak 13 embung tersebut berada disejumlah wilayah. Satu embung mampu melayani pemenuhan kebutuhan air untuk ratusan hektar tanaman padi. Bahkan suplai air mampu diperluas hingga keluar wilayah tempat bangunan embung tersebut berada.

"Disaat hujan embung sebagai tampungan air dan saat musim kemarau air di tampungan tersebut dapat dialirkan ke lahan pertanian. Dengan demikian maka sepanjang tahun petani tetap bisa tanam padi," lanjutnya.

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menekankan terkait pentingnya keberadaan embung seperti saat musim kemarau seperti sekarang bersamaan dengan puncak fenomena alam El Nino. Disaat kondisi kering akibat cuaca panas ekstrem, petani di Kabupaten Sukoharjo masih mampu tanam padi karena jaminan air melalui embung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X