KA 225 mengangkut sebanyak 1.887 penumpang. Bahkan, disinyalir kapasitas tersebut sampai pada angka 200 persen.
Di sisi lain, KA 220 berangkat dengan muatan penumpang lebih masuk akal. Diisi 478 orang, KA 220 berkapasitas total 685 penumpang.
Kecelakaan ini diduga akibat salah komunikasi. Pukul 06.46, pihak Stasiun Kebayoran mengumumkan KA 220 berangkat menuju Stasiun Sudimara.
Baca Juga: Ulama asal Madura Ini Sebut Dirinya Ngefans Berat dengan Gus Iqdam, Siapakah Sosoknya?
Hal ini mengejutkan pihak Stasiun Sudimara. Saat itu ada 3 lajur yang terisi, salah satunya oleh KA 225 yang terlambat 5 menit.
Pihak Stasiun Sudimara meminta perpindahan lajur dilakukan di Stasiun Kebayoran.
Sebelumnya, jadwal keberangkatan sudah disepakati oleh Stasiun Kebayoran maupun Sudimara. Namun, terjadi pergantian pemimpin Stasiun Kebayoran.
Penggantinya tersebut tidak mengetahui kondisi terbaru di lajur. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Sampai pada tikungan sepanjang 407 meter, terjadilah tabrakan. Para penumpang yang berada di atap melompat menyelamatkan diri.
Kecelakaan ini menewaskan 139 orang dan 254 orang luka berat. Terjadi pada Km 17+252 lintas Angke-Tanahabang.
Semoga kedepannya tragedi diatas menjadi evaluasi pihak KAI. Karena kereta api merupakan transportasi favorit masyarakat saat ini.
Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya (*)