Krjogja.com – Tempat Pemungutan Suara (TPS) ini tidak seperti TPS di tempat lainnya di Indonesia.
Pasalnya TPS ini benar-benar anti mainstream, yakni menggunakan tinta dari kunyit saat pemungutan suara pada Pemilu 2024 mendatang.
Penggunaan kunyit sebagai pengganti tinta sehabis pencoblosan, menyita perhatian masyarakat karena keunikannya dan berbeda dari biasanya.
Dalam hal ini, TPS yang mengganti tinta dengan kunyit merupakan TPS yang berada di Kota Cirebon.
Dimana, terdapat tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Cirebon yang menggunakan tinta kunyit tersebut.
Ketika pencoblosan pemilu, biasanya pemilih yang sudah menggunakan hak suaranya akan diarahkan petugas TPS untuk mencelupkan jari ke dalam tinta berwarna biru.
Namun berbeda dari biasanya, tiga TPS di Cirebon khususnya di Kampung Benda Kerep, Kel. Argasunya, Kec. Harjamukti, tita yang umumnya berwarna biru diganti dengan kunyit.
Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon sedang menyiapkan pewarna khusus yakni sari dari kunyit sebagai pengganti tinta saat pencoblosan pemilu 2024 mendatang.
Ketua KPU Kota Cirebon, Mareko mengatakan bahwa penggunaan sari kunyit tersebut adalah salah satu bentuk dari kearifan lokal masyarakat Cirebon.
Baca Juga: Mengikutsertakan Anak, Caleg Kampanye Dituntut 6 Bulan Penjara
Dilansir dari Instagram @pemiluland, Mardeko mengatakan pemilihan sari kunyit sebagai pengganti tinta adalah bentuk menghargai padangan warga dan agama.
"Pemilihan sari kunyit untuk menghargai pandangan masyarakat yang menganggap penggunaan tinta akan membuat wudhu tidak sah saat akan melaksanakan shalat," kata Mardeko.
Sebab itulah, penggunaan sari kunyit menjadi alternative sebagai bentuk saling menghargai antara pihak KPU dengan pandangan masyarakat.
Sementara itu, Kiai Miftah yang merupakan seorang tokoh agama di Kampung Benda Kerep menjelaskan penggunaan kunyit bukan hanya untuk sekedar kepentingan ibadah.