Namun tinta kunyit juga dapat memberikan dampak positif terhadap para petani kunyit, sehingga secara tidak langsung turut memberdayakan petani.
"Sebenarnya kita ingin petani kunyit diberdayakan, kenapa harus menggunakan tinta. Padahal ada sumber daya yang bisa dimanfaatkan" ungkap Kiai Miftah.
Selain itu, pemanfaatan sari kunyit sebagai pengganti tinta di beberapa TPS di Kota Cirebon tersebut sudah dilakukan sejak Pemilu 2004 yang lalu.
Baca Juga: Update Cuaca Jogja Akhir Pekan, Waspada Gelombang Tinggi Hingga Hujan Lebat di Wilayah Tertentu
Meskipun TPS ini menggunakan sari kunyit, tetapi pihak KPU tetap akan menyediakan tinta biru seperti biasanya
Kendati demikian, pergantian tinta ini harus atas kesepakatan dari Bawaslu, dan KPU Kota Cirebon tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Pihak tersebut diantaranya ialah, Bawaslu, Partai Politik dan peserta pemilu, untuk melakukan kesepakatan bersama terkait penggunaan kunyit sebagai tinta di pemilu 2024 mendatang.(*)