KRjogja.com - Ini cerita pilu Atika Razak yang berjuang menghadapi kanker otak super langka demi anak dan suaminya. Kisahnya diangkat oleh media Channel News Asia, Rabu (7/2/24).
Romansa dalam hidup Atika Razak bisa diringkas menjadi kisah yang dramatis. Usai ia dijatuhi vonis mengidap kanker jaringan lunak, Atika Razak menikahi pacar SMA-nya.
Dengan tumor yang menguasai dirinya dan berada dalam kondisi tumbuh di dalam otaknya, Atika Razak melahirkan buah hatinya dengan selamat.
Hari-hari dan beban hidup Atika Razak tentu saja bertambah. Ia kini memiliki tanggung jawab lain, saat memutuskan untuk merawat bayinya sendiri.
Pilihan membesarkan anak sejak usia bayi, tidak mudah bagi semua ibu. Apalagi bagi seorang Atika Razak, ia harus berjuang untuk itu sekalipun sedang kejang-kejang.
Di National Cancer Centre Singapore (NCCS) Atika Razak muda mendapat vonis pedih tersebut. Dokter memberi tahu bahwa ia mengidap kanker langka.
Atika Razak melakoni delapan tahun terakhir ini dengan tiga kali operasi otak. Jika disebutkan lebih jauh, yakni satu operasi hati dan satu lagi operasi di pinggul.
Ketika pertama kali menerima dirinya didiagnosis menderita sarkoma, itu terjadi pada 2015. Empat tahun kemudian, pada 2019, kankernya sudah berada di Stadium 4.
Dokter memberi tahu bahwa biasanya peluang hidup pasien yang berada pada Stadium 4 ini, hanyalah satu tahun. Namun Atika terus berjuang, bertahan selama empat tahun.
Annie Tan menceritakan bahwa pada mulanya ia menduga bahwa pertemuan pertamanya dengan Atika, akan diwarnai dengan tangisan pilu dari perempuan ini.
"Namun, saya kaget seketika melihat wanita itu masuk. Saya terkesima melihat dirinya yang menawan dan penuh semangat," tulis Annie Tan.
Sementara itu, Abdul Razak bin Jumain, suami Atika yang setia, menunggunya selama dua jam lebih di luar.
Abdul Razak adalah pria yang dicintai Atika semenjak remaja. Pria itu bersedia menikahinya, kendati Atika menyandang status sebagai pengidap kanker.
"Pria mana yang mau menikahi gadis yang sedang sakit?" ungkap Atika kepada Annie pada pertemuan tersebut.
