Antisipasi Karhutla, KLHK Manfaatkan Teknologi Modifikasi Cuaca serta Peningkatan Kapasitas Manggala Agni dan Patroli

Photo Author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 07:30 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)


KRjogja.com - JAKARTA - Meski saat ini masih dalam musim penghujan, namun di beberapa daerah, mulai berlangsung musim panas dan terlihat titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Oleh karena itu untuk mengantisipasi Karhutla menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri – sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan koordinasi dengan lembaga terkait yang selama ini sudah bekerja sama dengan baik guna mengatasi Karhutla tersebut.

“Salah satu yang cukup strategis adalah pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), lalu peningkatan kapasitas Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA), serta penetapan status siaga darurat,” tegas Menteri LHK, Siti Nurbaya ketika memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Karhutla yang digelar di KLHK, akhir pekan lalu.

Rakornis ini selain diikuti pejabat KLHK seperti Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Laksmi Dhewanthi, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro, juga Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG A. Fachri Radjab, dan Asdep 4/V Kamtibmas Nyoman Sukasana.

Baca Juga: Balai Bahasa Yogyakarta  Ingatkan 25 Bahasa Daerah Terancam Punah

Menteri LHK mengapresiasi seluruh pihak atas kerja sama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan di tahun 2023 dimana luas karhutla di tahun 2023 mengalami penurunan 29,59% dibanding luas karhutla di tahun 2019. Hal ini merupakan suatu pencapaian yang baik mempertimbangkan intensitas El Nino di tahun 2023 lebih Moderat-kuat dibanding tahun 2019.

Dalam kaitan keberhasilan menurunnya persentase karhutla, Menteri LHK Siti Nurbaya berulang kali menyatakan apresiasi atas kerja sama yang sangat tinggi. “Dengan tulus saya ingin sampaikan di sini ucapan terima kasih kami, terutama selama masa-masa yang berat dalam penanganan karhutla kepada BNPB. BMKG, BRIN, TNI, Polri, dan tentunya Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA)," ucap Menteri Siti.

Menteri Siti menyebutkan bahwa salah satu upaya pengendalian karhutla yaitu operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Mulai tahun 2019 dimana situasi sangat sulit, TMC menjadi hal baru sekaligus penting yang dapat dijadikan sebagai percontohan aksi pencegahan karhutla di luar negeri. Operasi TMC di Indonesia tidak hanya dilaksanakan untuk pengendalian karhutla, tetapi pada beberapa momen kenegaraan dapat dilaksanakan untuk mengantisipasi hujan.

Mengenai pemanfaatan TMC, Menteri Siti Nurbaya mengungkapkan, TMC merupakan inovasi yang akhirnya sangat surprise bagi Indonesia, sebab teknologi ini selain mampu menekan karhutla, juga lebih murah dibandingkan water boombing. TMC diakui sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa sebagai salah satu terobosan sangat penting dalam penanganan karhutla di Indonesia.

“Negara lain mulai meniru TMC lho untuk menangani karhutla,” tambah Menteri LHK.

KLHK mencatat hingga Februari 2024, telah terjadi karhutla di sebagian wilayah Sumatera Utara dan Riau. Hal ini terjadi karena pada wilayah tersebut sudah mulai memasuki musim kering periode pertama.“Ini menjadi penting untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian karhutla di daerah rawan," tandas Menteri Siti.

Dalam pengarahannya, Menteri Siti mengingatkan bahwa potensi El Nino tahun 2024 ini masih berada pada level moderat, sehingga upaya pengendalian karhutla harus terus ditingkatkan. Kesiapsiagaan harus sudah dimulai serta perlunya langkah cepat di lapangan.

Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino Moderat akan berlangsung hingga Semester I 2024.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KLHK, hingga Bulan Februari 2024 dilaporkan telah terjadi 18 kejadian karhutla di sebagian besar provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

Upaya-upaya pencegahan karhutla diharapkan dapat ditingkatkan, salah satunya melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah rawan karhutla. Selain itu upaya lainnya seperti patroli dan penyadartahuan dapat terus dilakukan sebagai langkah antisipasi pengendalian karhutla di bulan Ramadhan.

Baca Juga: DPD RI Jaring Masukan dan Monitoring Persiapan Ibadah Haji di DIY

Pelaksanaan TMC di 6 Provinsi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X