Presiden tertarik dengan usulan PWI tersebut setelah mendengarkan permohonan langsung Ketua PWI Pusat, Hendry CH Bangun. Sedangkan pelaksanaan pembangunan ini akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Hendry CH Bangun dalam sambutannya sangat berharap Presiden mengambil alih pembangunan Grha Pers Pancasila. Karena para pengurus pusat sudah berkoordinasi dengan Pemda DIY, dan menyebutkan adanya keterbatasan keuangan.
Alasan pembangunan Grha Pers Pancasila di Yogyakarta, karena semangat perjuangan kebangsaan. Di mana waktu itu, 9 Februari 1946 lahirnya PWI di Solo karena para wartawan memiliki semangat kebangsaan dan menjaga kedaulatan negara. Sedangkan di Yogyakarta, sangat kuat semangat kebangsaan tersebut.
PWI Pusat saat ini memiliki program Pers Pancasila. Di mana Direktur Program berasal dari wartawan Yogyakarta, yakni mantan Ketua PWI DIY, Drs Sihono HT.
Jajaran PWI Pusat sebelumnya telah berkoordinasi sekaligus menyampaikan usulan kepada Mahfud MD saat masih menjabat sebagai Menkopolhukam. Dan akhirnya, usulan tersebut sampai ke Jokowi.
Direktur Pers Pancasila PWI Pusat Sihono HT bersama pengurus PWI DIY sudah berkoordinasi dengan Pemprov DIY untuk penyediaan lahan, analisis perhitungan anggaran, dan gambar bangunan Grha Pers Pancasila.
"Lokasinya di lahan yang sekarang dipakai untuk kantor PWI DIY di Jalan Gambiran 45 Yogyakarta," ujar Sihono HT.
Untuk bangunannya direncanakan empat lantai dengan anggaran sekitar Rp 21 miliar. (*)