Lebih lanjut dikatakan Sri Mulyani, penerimaan negara pajak tahun Januari 2024 mencapai Rp 149,25 triliun ini artinya 7,5 dari target APBN. Dimana untuk PPH non migas Rp 83,69 triliun, PPN & PPnBM sebesar Rp 57,76 triliun, PBB Rp 810 miliar dan BPH Migas Rp 6,99 triliun.
“Penerimaan pajak bulan Januari 2024 mencapai Rp 149,25 triliun atau sebesar 7,5 persen dari target APBN 2024. Penerimaan terbesar dari PPh non migas yang mencatat realisasi Rp 83, 69 triliun atau 56,q persen dari total penerimaan,” tegasnya.
Sedangkan penerimaan dari kepabeanan dan cukai, yakni dari bea masuk mencapai Rp 3,9 triliun atau 6,7 persen dari target, kemudian bea keluar mencapai Rp 1,2 triliun atau 6,6 persen dari target serta dari cukai mencapai Rp 17,9 triliun atau 7,3 persen dari target.
Sementara untuk pembiayaan anggaran yang on track, realisasi pembiayaan melalui penerbitan utang, 24 Januari 2024 mencapai Rp 107,6 triliun atau sekitar 16,6 persen dari target yang mencapai Rp 648,1 triliun.
“Dinamika pasar keuangan yang mempengaruhi kinerja penerbitan SBN terus diantisipasi dan dimitigasi, termasuk sinergi koordinasi dengan Bank Indonesia,” tegasnya. (Lmg)