Pemerintah Dukung Gagasan Program Mustika Rasa Kini, Jadi Pijakan dalam Menggali Warisan Kedaulatan Pangan Indonesia

Photo Author
- Jumat, 1 Maret 2024 | 10:31 WIB
 Pemotongan tumpeng oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid (baju hitam-red) saat kick-off program Mustika Rasa Kini di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (Foto: Rini Suryati)
Pemotongan tumpeng oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid (baju hitam-red) saat kick-off program Mustika Rasa Kini di Jakarta, Kamis (29/2/2024). (Foto: Rini Suryati)


KRjogja.com - JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung gagasan program Mustika Rasa Kini (MRak). Menggandeng Ruang Basbesth Bercerita (RBB), program tersebut diharapkan menjadi pijakan dalam menggali warisan kedaulatan pangan Indonesia.

"Kami mendukung penuh inisiasi ini. Baik dalam hal pendanaan maupun akses terhadap data-data penelitian terkait kedaulatan pangan," jelas Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid saat kick-off program Mustika Rasa Kini di Jakarta, Kamis (29/2/2024) petang.

Kedaulatan pangan penting digaungkan kembali agar Indonesia tidak ketergantungan pada satu bahan pokok, seperti beras. Indonesia memiliki kekayaan sumber pangan utamanya karbohidrat yang dapat dikonsumsi.

"Lewat Mustika Rasa Kini ini, kami ingin menggali bahan pangan karbohidrat di masa lalu yang bisa dikonsumsi saat ini sebagai alternatif. Karena Indonesia sebenarnya memiliki banyak bahan pangan karbohidrat yang bisa dikonsumsi, seperti jagung, singkong, ubi, kentang, bahkan porang," katanya.

Baca Juga: Peringatan SU 1 Maret 1949 di Museum Pak Harto, Janur Kuning Membongkar Kebohongan Belanda

Dalam menyosialisasikan gerakan kedaulatan pagan, terutama di kalangan generasi muda melalui Mustika Rasa Kini.

Mustika Rasa Kini diinisiasi sebagai upaya untuk menggali, meneliti, dan membandingkan resep-resep masakan tradisional Indonesia dari masa lalu hingga masa kini.

Buku Mustika Rasa Kini akan dibuat versi digital. Hal ini, lanjut Hilmar, untuk memudahkan generasi muda dalam mengakses resep masak di masa lalu dari bahan pangan yang tidak terpikirkan sebelumnya.

"Kami berharap program ini dapat memberikan kontribusi positif dalam melestarikan warisan kuliner Indonesia serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan pangan bagi bangsa Indonesia," terangnya.

Program MRK dapat memberi kontribusi positif dalam pelestarian warisan kuliner Indonesia. "Sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya kedaulatan pangan bagi bangsa," ucap Hilmar.

Inspirasi MRK berasal dari sebuah buku monumental berjudul "Mustika Rasa" yang merupakan kumpulan resep masakan dari seluruh Indonesia yang dikerjakan oleh sebuah panitia di Departemen Pertanian.

Baca Juga: Dihukum Ringan, Yoga Tak Kapok Kembali Terlibat Pengeroyokan Hingga Tewas

Buku setebal tak kurang dari 1.200 halaman ini mencerminkan upaya Bung Karno dalam merancang politik kedaulatan pangan pada awal dasawarsa 1960an.

"Dengan berbasis pada intelektual property (IP), MRK akan menceritakan, meneliti, dan membandingkan resep-resep masakan Indonesia dari masa lalu hingga kini. Kami juga akan menciptakan katalog cita rasa masakan Indonesia melalui berbagai bentuk tayangan audio visual, situs web, aplikasi, dan program workshop serta seminar," ungkap Kreator MRK sekaligus Direktur Ruang Basbeth Bercerita (RBB) Ismail Basbeth.

Terdapat sembilan agenda utama dalam program yang akan digerakkan tersebut, yakni seminar, lokakarya, aktivasi acara dan sosialisasi, serta duta program.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X