Potensi Hujan Lebat Saat Mudik Lebaran 2024, Waspada!

Photo Author
- Jumat, 5 April 2024 | 17:50 WIB
(Hujan deras/Pixel)
(Hujan deras/Pixel)

KRjogja.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang akan terjadi saat masa mudik Lebaran khususnya pada 4 April hingga 11 April 2024.

"Beberapa fenomena diprakirakan menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia sampai 11 April 2024," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Jumat (5/4/2024).

Dwikorita menyebutkan, potensi hujan tersebut diakibatkan oleh adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan-awan hujan yang sudah mulai melintai kepulauan di Indonesia.

Kumpulan awan-awan hujan tersebut bergerak dari sebelah timur Afrika di Samudra Hindia sepanjang khatulistiwa dan melintasi kepulauan di Indonesia yang kemudian menuju Samudra Pasifik.

Baca Juga: Bersama Teman Lama, Lewat Bukber Alumni STM Budya Wacana Mengenang Masa Lalu

Dwikorita menuturkan, sesuai hasil deteksi dan prediksi beberapa hari sebelumnya diketahui saat ini arak-arakan awan hujan itu sudah terlihat di Indonesia, terutama di bagian barat dan akan menuju tengah yang pada akhirnya ke timur.

Selain MGO, fenomena lain yang turut menyebabkan hujan sedang hingga lebat saat mudik Lebaran adalah fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator serta hangatnya suhu muka air di Kepulauan Indonesia.

Ia mengatakan, dua fenomena tersebut juga berperan penting dalam meningkatkan pembentukan awan-awan hujan di Kepulauan Indonesia.

Bahkan, BMKG pun baru saja mendeteksi munculnya Bibit Siklon Tropis baru yaitu Bibit Siklon 96S yang muncul di sekitar Laut Sawu dan saat ini pada posisi 10,2 derajat Lintang Selatan serta 121 derajat Bujur Timur.

"Diidentifikasi menunjukkan kecenderungan (Bibit Siklon Tropis) akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Ini yang baru saja terdeteksi pagi tadi dini hari," tutur Dwikorita.

Baca Juga: Catat! Imbauan Penting Sebelum Libur Idul Fitri Bagi Pengguna Layanan Keimigrasian

Bibit Siklon ini, kata dia, mengakibatkan kecepatan angin maksimum berkisar antara 16 sampai 20 knot atau 28 sampai kilometer per jam dengan tekanan di pusatnya di sekitar 1.007 milibar.

Bibit Siklon itu bergerak ke arah barat daya ke selatan menjauhi perairan selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Australia dan dalam 24 sampai 48 jam ke depan berpeluang rendah menjadi Siklon Tropis.

Namun, dalam waktu 48 jam hingga 72 jam ke depan Bibit Siklon tersebut berpeluang sedang hingga tinggi menjadi Siklon Tropis dengan arah gerak ke arah barat daya selatan menjauhi wilayah Indonesia menuju Australia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X