Tujuh Inovasi
Sementara itu, Kepala Dinas P2KBPP dan PA Kabupaten Solok Selatan, dr. Erawati, menyebutkan pihaknya telah bekerjasama bersama pihak terkait dalam melakukan inovasi pelaksanaan AKS. Ada tujuh inovasi yang telah dilakukan, di antaranya Kawal Doa untuk Tekat ( Identifikasi Awal oleh Dokter Anak untuk Deteksi Penyakit Penyerta).
Termasuk juga Gesit Pas Penting (Gerakan Seribu Setiap Pagi Hari Senin untuk PMT Stunting) di DP2KBPPPA; Kobaran Asmara (Kolaborasi Bersama Dark Nagari Sampai Negara); Fasilitasi Kalung Kita dan Anting Kawan (Fasilitas Rujukan Langsung ke Rumah Sakit di Jakarta pada Balita Stunting dengan Penyakit Jantung Bawaan).
Berikutnya, Baznas Peduli Stunting (sebagai Bapak Asuh Anak Stunting/BAAS dan pemberian sembako kepada masyarakat berisiko stunting dengan ekonomi rendah); pemerintah hadir langsung ke masyarakat (setiap kegiatan Pemda ke masyarakat selalu membawa semua layanan seperti kesehatan, pencatatan sipil, bantuan, dll); Naga Ingin Cheting (Pos Gizi Nagari Peduli Pencegahan Stunting).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah DIY Terbaru Pada 10-11 Juni 2024, Daerah Ini Rata-rata Berawan dan Cerah
Hadir dalam acara tersebut Bupati Minahasa Utara, Joune J.E Ganda, SE, MAP, MM, Msi. Ia memaparkan inovasi pelaksanaan AKS dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya. Di antaranya Dapur Cetus JGKWL (Cepat Turunkan Stunting Jaga Generasi ke Depan Waspadalah Lanjutkan), Inovasi Dapur Stunting merupakan upaya bersama yang diinisiasi pemerintah kabupaten untuk menurunkan kasus stunting dan gizi kurang pada balita dengan penyediaan makanan tambahan selama 90 hari di 131 desa/kelurahan bersumber dari dana desa.
Ada juga Bunda Pendamping Tim Pendamping Keluarga yang merupakan kepedulian istri Bupati bersama TP PKK Kabupaten. Ia terlibat dan memberikan dukungan terhadap TPK yang menjalankan tugas untuk mendampingi keluarga berisiko stunting. Meliputi kegiatan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial. Termasuk surveilans/pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting.
Gerakan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting bagi seluruh Forkopimda, OPD, camat, kepala desa, dan pihak swasta yang merupakan kegiatan yang digagas untuk melibatkan seluruh pihak di Kabupaten Minahasa Utara. Mulai dari pemerintah kabupaten, Forkopimda, camat sampai desa.
Baca Juga: OJK Memberantas 4.921 Rekening Bank Judi Online
Termasuk dalam gerakan ini adalah masyarakat yang mampu untuk memberikan kontribusi dalam memberikan bantuan penanganan untuk anak stunting berupa pemberian makanan tambahan bagi anak stunting usia 0-2 tahun, termasuk balita sasaran AKS.(ati)