Karena, di sekolah lah, anak-anak belajar untuk menjaga kebersihan diri dan mencegah timbulnya penyakit. Anak-anak menjadi lebih paham dan waspada terhadap kebersihan.
Sekaligus juga melatih perilaku anak saat di toilet, bagaimana setelah Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB). Harus disiram sampai bersih, kemudian dikeringkan dengan tisu.
Dan, yang paling penting setelah itu adalah mencuci tangan. Nah, dengan menanamkan ini semenjak dini, semenjak SD diharapkan akan menumbuhkan kesadaran dan membentuk pribadi-pribadi yang sehat dan memiliki jiwa kepemimpinan yang bertanggungjawab ,” ucap wanita yang sudah sering melakukan program edukasi kesehatan untuk anak.
Kepedulian dr Casthry akan kesehatan anak tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga di daerah. Khususnya di wilayah Sumatera Utara, kota kelahirannya.
Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain adalah Sosialisasi Kesehatan Mental di Rumah Rehabilitasi Narkotika dan Kesehatan Jiwa, (Gunung Sitoli, Januari 2024), Edukasi Kesehatan Terkait Makanan Bergizi (Gunung Sitoli, Januari 2024), Edukasi Penanggulangan Stunting Pada Anak dan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Anak (Nias Barat, Desember 2023) sekaligus melakukan kegiatan renovasi kamar mandi dalam rangka pembelajaran hidup bersih dan sehat.
Baca Juga: Agar Tak Timbulkan Kecemburuan Wilayah, Droping Air Bersih Wajib Lapor BPBD
Pada bulan Agustus 2024 nanti, berbarengan dengan Program Toilet Bersih SD, dr Cashtry juga menyelenggarakan program Dikusi Kelompok Terarah (FGD) Bersama Perwakilan Universitas (BEM) dari 5 perguruan tinggi terkait bidang kesehatan juga.
Ada 4 tema kesehatan yang terkait dengan keseharian mahasiswa, (1) Pengaruh Stres Akademik terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa, (2) Efektivitas Program Kesehatan Kampus dalam Meningkatkan Kesadaran Gizi di Kalangan Mahasiswa, (3) Kesehatan Mental : Pengaruh Media Sosial terhadap Tingkat Kecemasan dan Depresi, (4) Hubungan Antara Keterlibatan dalam Olahraga dan Tingkat Kesejahteraan Emosional Mahasiswa.(*)