Agar Tak Timbulkan Kecemburuan Wilayah, Droping Air Bersih Wajib Lapor BPBD

Photo Author
- Senin, 22 Juli 2024 | 22:40 WIB
Bantuan air bersih untuk warga yang kekeringan. (Foto:  KR/dok) (Istimewa)
Bantuan air bersih untuk warga yang kekeringan. (Foto: KR/dok) (Istimewa)

 

KRjogja.com - SUKOHARJO - Droping air bersih ke warga terdampak kekeringan wajib melaporkan sasaran pengiriman bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo. Hal ini penting terkait pendataan dan pemetaan wilayah kekeringan dampak cuaca panas kemarau. Sistem tersebut nantinya akan diterapkan sebagai bentuk pemerataan bantuan sekaligus sinkronisasi data.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Senin (22/7/2024) mengatakan, menghadapi dampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau dilakukan dengan penerapan sistem droping air bersih. Droping air bersih di daerah sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Sukoharjo dengan menunjuk BPBD dan PDAM.

Ariyanto menjelaskan, setiap kali kekeringan datang dampak musim kemarau warga disejumlah wilayah sering meminta bantuan air bersih ke Pemkab Sukoharjo. Distribusi melalui daerah dapat terdata jelas. Namun, dalam pelaksanaanya ternyata ada donatur yang melakukan droping air bersih secara mandiri tanpa melapor.

Baca Juga: Kalah dari Filipina, Timnas Basket Putra Indonesia U-18 Tetap Lolos FIBA

"Selain dari Pemkab Sukoharjo atau lembaga resmi pemerintah. Ada juga donatur swasta, kelompok dan perorangan melakukan droping air bersih. Itu dipersilahkan dan kami meminta hanya wajib lapor sekedar informasi pendataan dan pemetaan saja demi data valid wilayah mana saja yang sudah kekeringan dan menerima air bersih. Apabila disana sudah cukup maka droping bisa dialihkan ke wilayah lain yang kurang," ujarnya.

BPBD Sukoharjo sudah melakukan sosialisasi kepada pemerintah desa dan kecamatan. Termasuk juga diteruskan ke tingkat RT dan RW. Hal ini penting agar tetap terjalin komunikasi dan koordinasi data dan peta penting droping air bersih.

"Donatur misal mau melakukan droping air bersih langsung ke warga terdampak kekeringan dipersilahkan. Tapi ya tetap melapor ke BPBD Sukoharjo sekedar data dan peta saja. Begitu saja warga apabila kekurangan air bersih terdampak kemarau bisa melapor ke pemerintah desa dan kecamatan. Nanti akan diteruskan ke Pemkab Sukoharjo dan bantuan air bersih dikirim," lanjutnya.

Baca Juga: Kades Kali Gentong Membantah Dugaan Korupsi, Inspektorat Boyolali Angkat Bicara

Untuk saat ini wilayah terdampak kekeringan dan warga kekurangan air bersih akibat musim kemarau belum terjadi di Kabupaten Sukoharjo. Namun demikian, sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) di Dukuh Tugusari Desa Kamal Kecamatan Bulu berencana mengajukan bantuan air bersih ke Pemkab Sukoharjo setelah terdampak kekeringan akibat cuaca panas. BPBD Sukoharjo selanjutnya tinggal menunggu pengajuan resmi dan bantuan air bersih segera dikirim.

Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, BPBD Sukoharjo saat ini masih terus melakukan pemantauan wilayah sebagai antisipasi dampak cuaca ekstrem. Hasilnya petugas mendapat informasi secara lisan dari warga di Dukuh Tugusari Desa Kamal Kecamatan Bulu. Warga mengeluhkan kondisi debit air bersih di sumur rumah terus mengalami penurunan drastis.

Kondisi tersebut apabila terus berlangsung beberapa hari kedepan maka dikhawatirkan warga bisa kelurahan air bersih. Warga selanjutnya melaporkan kepada pihak Pemerintah Desa Kamal Kecamatan Bulu. Selain itu juga telah diinformasikan secara lisan kepada petugas BPBD Sukoharjo.

"Kami siap membantu dan masih menunggu proses surat resmi dari pihak warga dan desa. Selanjutnya menunggu persetujuan bupati dan air bersih bisa kami kirim ke sana," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo sudah melakukan pengecekan ke sumur di rumah warga maupun sumber air bersih lainnya. Hasilnya memang ada penurunan debit air bersih secara drastis. Selain itu kondisi cuaca panas berdampak pada kekeringan.

Baca Juga: Pembatasan BBM Subsidi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

PUDAM Boyolali Rilis Aplikasi Tirta Amperaku

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:10 WIB

Pemkab Klaten Siaga Antisipasi Bencana Saat Nataru

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

Gudang Oli di Tanjunganom Grogol Terbakar

Senin, 15 Desember 2025 | 21:50 WIB

Ratusan Pelari Ramaikan Run To Geopark Klaten

Senin, 15 Desember 2025 | 10:20 WIB

Petugas Gabungan Gelar Apel Jelang Libur Nataru.

Kamis, 11 Desember 2025 | 22:05 WIB

Bripka Eriqo Terima Penghargaan dari PBB

Rabu, 10 Desember 2025 | 13:35 WIB
X