Krjogja.com - JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penerapan digitalisasi di berbagai sektor, termasuk dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Digitalisasi telah berhasil meningkatkan efisiensi serta mengurangi potensi korupsi dalam pengadaan Pemerintah.
Hingga saat ini, sekitar 85 persen pengadaan Pemerintah telah dilakukan melalui e-catalog, dengan lebih dari 8,8 juta item terdaftar.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Pembukaan 'Supply Chain & National Capacity Summit 2024', di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Pada acara pembukaan, selain Menko Marves, tampil sebagai pembicara kunci Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif serta dihadiri Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, para eksekutif perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), pucuk pimpinan industri penunjang hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional.
"Penerapan e-catalog adalah salah satu keberhasilan terbesar yang telah kita capai, dan ini adalah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemerintahan kita," ujar Menko Marves.
Luhut juga memuji langkah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam penerapan digitalisasi di sektor hulu migas. Menurutnya, digitalisasi membuka banyak peluang dan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan global dan domestik.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, rantai suplai yang efektif dan efisien menjadi fondasi suksesnya industri migas. "Kita membutuhkan pengelolaan rantai suplai yang bukan saja tangguh, tapi juga fleksibel untuk beradaptasi dengan perubahan pasar," katanya.
Menurutnya, transformasi digital dalam manajemen rantai suplai, seperti penggunaan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk dapat meningkatkan transparansi, efisiensi, dan kecepatan proses. "Teknologi ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah dengan lebih cepat," katanya.
Arifin menambahkan, beberapa aspek kunci dalam pengembangan kapasitas nasional yang perlu diperhatikan di antaranya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan tenaga kerja yang terampil dan terlatih, industri hulu migas dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri nasional.
Sementara itu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, 'Supply Chain & National Capacity Summit 2024' kembali digelar setelah sembilan tahun absen.
Acara ini kembali digelar mengingat dinamika industri hulu migas yang semakin ketat dan kompetitif, terutama dalam pengelolaan rantai suplai. Tema yang diusung kali ini 'Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building'.
Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan tujuan SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel perhari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas perhari (BSCFD).
"Industri hulu migas merencanakan kegiatan masif yang akan memberikan peluang dan tantangan terhadap pengelolaan rantai suplai, termasuk peningkatan investasi hingga US$ 16,1 miliar atau sekitar Rp 242 triliun pada tahun 2024," ungkapnya.
Dwi juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan rantai suplai sebagai salah satu pilar strategis industri hulu migas. SKK Migas, lanjutnya, telah mengimplementasikan platform IOG e-Commerce untuk pengadaan barang dengan nilai hingga Rp 1 miliar.