Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Gali Potensi Kreatif dan Inovasi Gen Z

Photo Author
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 14:45 WIB
  Dzulfikar Ahmadi Tawalla, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Dzulfikar Ahmadi Tawalla, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.


KRjogja.com - JAKARTA - Indonesia diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi pada 2045 dengan Generasi Z (Gen Z) bakal memainkan peran vital sebagai mayoritas angkatan kerja produktif yang diharapkan mampu menggerakkan perubahan serta kemajuan bangsa. Karena itu, pemerintah bersama masyarakat berperan penting dalam mendorong potensi Gen Z. Kolaborasi untuk menyiapkan mereka sebagai generasi yang kompeten dan adaptif sehingga mampu mengerakkan roda masa depan bangsa.

Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi Tawalla mengatakan, penyiapan Gen Z yang kompeten ini merupakan tanggung jawab seluruh pihak, tak hanya pemerintah, tetap juga masyarakat.

"Ini yang perlu menjadi tanggung jawab kita bersama seluruh elemen bangsa untuk senantiasa hadir dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia dalam mengarungi masa depan nanti. Karena tantangannya mungkin saja akan lebih berat, tapi bersama-sama kita akan mencoba untuk menghadapi tantangan tersebut," ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Kaum Muda Menyongsong Indonesia Emas', Senin (28/10/2024).

Baca Juga: SLF Apartemen Malioboro City Belum Jelas, Korban Dorong Menteri Baru Bertemu Pemkab Sleman

Ia menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektoral yang diatur dalam Peraturan Presiden tentang koordinasi lintas sektoral dalam memberikan pelayanan kepemudaan menjadi penting. Sinergi ini juga mencakup berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan ekonomi.

Terlebih lagi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pemuda Indonesia kini menguasai sekitar 62% dari total struktur kependudukan. Kondisi ini membuat mereka menjadi potensi kekuatan utama dalam menggerakkan roda masa depan bangsa.

Namun, dominasi jumlah saja tak cukup. Menurut Dzulfikar, anak-anak muda Indonesia perlu dibekali dengan berbagai kemampuan inti, seperti kesiapan pendidikan yang kuat, pengetahuan yang relevan, keterampilan yang sesuai, serta jejaring yang luas untuk mendukung perkembangan mereka.

Menurutnya, saat ini generasi muda tidak hanya dipandang sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai produsen. Gen-Z, yang dikenal sebagai 'digital native,' memiliki kreativitas dan inovasi tinggi, serta respons yang cepat terhadap perubahan zaman.

"Kita perlu menaruh kepercayaan penuh pada generasi muda, kepercayaan ini tak berdiri sendiri, mereka tetap membutuhkan pendampingan yang bijak dan dukungan yang konsisten, agar mereka selalu berada di jalur yang benar dan mampu memaksimalkan potensi mereka demi masa depan bangsa," imbuh dia.

Baca Juga: Pasa Harau Art & Culture Festival, Festival Budaya yang Menarik di Lembah Harau

Pemerintah sendiri telah melakukan upaya konkret untuk mempersiapkan Gen Z melalui sejumlah program. Salah satu contohnya adalah Kementerian PMI telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Jerman dalam skema government to government untuk memberikan pelatihan keterampilan dan bahasa bagi calon pekerja migran.

"Pelatihan ini tidak hanya menyiapkan Gen Z untuk bekerja di luar negeri, tetapi juga memberikan mereka pengalaman global yang berharga," tutur Dzulfikar.

Ia juga menegaskan bahwa peran pemerintah tidak cukup jika hanya fokus pada pendidikan formal, perlu adanya program pelatihan yang mendukung keahlian teknis, mental, serta karakter mereka.

Baca Juga: Konflik Manajemen PT CMPN: RUPSLB yang Memanas di Bantul

Fondasi Karakter

Pada kesempatan yang sama, Analis Kebijakan Ahli Utama Deputi Bidang Pengembangan Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Imam Gunawan, melihat tantangan Gen Z tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga kesehatan mental dan sikap sosial. Oleh karena itu, pihaknya telah merancang berbagai program pengembangan karakter dan keterampilan bagi Gen-Z sebagai fondasi utama dalam membangun generasi yang berdaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X