Krjogja.com - JAKARTA - Sebanyak 440.000 pelajar di bawah usia 20 tahun terpapar judi online. Oleh karena itu pelajar harus menjaga diri dari internet.
Hal itu dikatakan Menteri Komunikasi dan Digital RI (Menkomdigi), Meutya Hafid, pada kegiatan Literasi Digital terkait Pencegahan Judi Online di SMAN 92 Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (15/11/2024).
Hal itu sekaligus merespons data PPATK yang mencatat sebanyak 440.000 pelajar di bawah usia 20 tahun terpapar judi online.
Meutya Hafid mengatakan pemerintah terus memantau pelajar yang terpapar judi online.
Baca Juga: Setahun Berlalu, PIB BersAToe Tetap Bersatu Menjaga Kebersihan, Keamanan, dan Kenyamanan Lingkungan
"Ini adalah tantangan untuk adik-adik semua. Data ini bisa diketahui setiap ada transaksi yang terpantau,” ujar Meutya Hafid.
Internet membuat kita ketergantungan. Cara kita menjaga diri agar tidak terlibat judi online adalah dengan membagi waktu dalam penggunaan internet
Meutya juga menekankan pencegahan judi online yang erat kaitannya dengan perundungan di sekolah.
Menurutnya, bukan judi yang membuat depresi, tetapi rasa depresi itu yang membuat lari ke judi online.
"Makanya di sini saya menekankan untuk adik-adik. Sesama kawan jangan saling membully. Ketika ia depresi dan tidak ada teman, pelariannya bisa ke judi online,” ujarnya. (*)