Krjogja.com - TENGERANG - Agam Muhammad, mengaku sempat terpancing emosinya ketika melihat rekonstruksi penembakan terhadap ayahnya.
Agam adalah anggota keluarga dari almarhum IAR, korban penembakan di Rest Area Km 45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.
Ia mengaku emosional, setelah melihat sosok pelaku oknum anggota TNI AL hadir pada gelaran rekonstruksi perkara pada Sabtu (11/1/2025) dini hari.
"Coba bayangkan saja, ketika melihat sosok pembunuh ayah kandung sendiri. Dan itu dilakukan di depan mata saya," katanya, di Tangerang, seperti dilansir Antara, Sabtu.
Baca Juga: Patrick Kluivert Akan Jalani Agenda yang Padat Setibanya di Indonesia Hari Ini
Dalam hal itu, keluarga korban pun meluapkan kekesalan dan emosinya dengan mengeluarkan kata-kata kasar kepada pelaku pembunuh ayahnya tersebut.
Dengan adanya insiden itu, petugas dari Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) terpaksa menghentikan sementara proses rekonstruksi yang memperagakan beberapa adegan penembakan bos rental mobil tersebut.
Kendati demikian, setelah situasi kembali kondusif dan aman, tim penyidik Puspomal TNI melanjutkan rekonstruksi untuk menyesuaikan antara fakta di lapangan dengan keterangan yang disampaikan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan.
Pada kesempatan yang sama, Rizky Agam (24), anak korban penembakan bos rental mobil ini, mengungkapkan, bila gelaran rekonstruksi yang dilakukan TNI AL secara keseluruhan sudah sesuai dengan kejadian awal peristiwa.
Baca Juga: Ramada by Wyndham dan Wyndham Garden Yogyakarta Tanam 200 Mangrove di Kawasan Konservasi Baros
Dimana, katanya, dalam reka adegan yang dijalani para pelaku, baik dari titik awal hingga insiden penembakan dilakukan secara detail oleh tim penyidik TNI.
"Untuk reka adegan sudah sesuai dengan yang dialami saksi pada saat di TKP. Dan kami akan ikut terus proses selanjutnya," ujarnya pula.
Rizky menyampaikan, selama tahapan gelar perkara atau rekonstruksi yang dilakukan tidak ada adegan tahapan pengeroyokan kepada para pelaku.
Menurutnya lagi, rangkaian tersebut telah jelas membantah apa yang sebelumnya disampaikan oleh Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) TNI AL Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.
"Reka adegan pengeroyokan itu tidak ada tadi. Jadi kami percayakan kepada TNI/Polri untuk mengusut kasus ini," ujar dia.