Kemenag - BPS Bahas Strategi Penyiapan Indikator Survei Kepuasan Jemaah Haji

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 23:10 WIB
ilustrasi haji dan umroh (istimewa)
ilustrasi haji dan umroh (istimewa)


Krjogja Jakarta — Kementerian Agama (Kemenag) melalui Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah bersama Badan Pusat Statistik (BPS) kini tengah menggodok penyiapan indikator kepuasan jemaah haji. Strategi ini rencananya akan dilakukan saat jemaah haji masih berada di Tanah Air maupun saat berada di Tanah Suci.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) yang dikeluarkan BPS tahun 2024 lalu meningkat signifikan yakni 88,20 dengan predikat sangat memuaskan. Hal tersebut bagi Kemenag dapat menjadi benchmark atau menjadi evaluasi pengambilan kebijakan dari semua aspek.

“Instrumen yang akan menjadi indikator tahun 2025 ini perlu direviu karena ada inovasi, seperti murur, sehingga perlu mengetahui respon masyarakat. Termasuk penyedia transportasi udara jemaah haji yang baru, yaitu maskapai Lion Air,” kata Hilman di Jakarta. Minggu (23/3/2025).

Baca Juga: Awas, Ada 80 Persen Anak Memiliki Risiko Alergi Susu

Hilman menyebut, di Kemenag sendiri dalam Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025 ini sejumlah layanan dalam negeri akan dijadikan indikator survei antara lain IKJHI, KUA, Penyuluh dan Halal.

“Layanan apa saja di dalam negeri yang akan dijadikan indikator survey? Dalam renstra Kemenag terdapat empat indeks layanan keagamaan: IKJHI, KUA, Penyuluh & Halal,” terangnya.

Dalam strategi ini, kedua belah pihak akan membahas langkah konseptual, instrumen, metodologi dan lainnya, sehingga Ditjen PHU dapat memberikan masukan terhadap survei yang akan dilakukan, sebab setiap tahun selalu ada perubahan kebijakan dan inovasi.

Baca Juga: Mudahkan Bayar Pajak, Pemkot Yogya dan BRI Jalin Kerja Sama

“Selain dilakukan di Tanah Suci, survey IKJHI dalam negeri akan juga dilakukan, sehingga perlu mengetahui instrumen/indikator apa saja yang ditanyakan,” ujarnya.

“Perlu ditambahkan beberapa pelayanan di asrama haji yang ditanyakan dalam survey,” tambahnya.

Ia menilai, sejumlah pertanyaan terkait wawasan petugas juga perlu direviu kembali dan perlu ada konsistensi karena petugas ada empat, ketua kolter, petugas, pembimbing ibadah serta petugas kesehatan.

“Sebaiknya pertanyaan lebih spesifik menggunakan bahasa yang menyangkut operasional haji,” tuturnya.

Baca Juga: Mudahkan Bayar Pajak, Pemkot Yogya dan BRI Jalin Kerja Sama

Perwakilan dari BPS Diah Wulandari menyampaikan BPS sendiri akan menjaga beban responden agar tidak terlalu berat sehingga pertanyaan yang disebar, kuesioner sudah dihitung targetnya berapa sehingga sudah cukup dan dapat dilakukan analisis.

“Untuk menjaga beban responden, kuesioner yang dihitung sudah ada targetnya, sehingga sudah dapat langsung dilakukan analisisnya,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X