Krjogja.com, YOGYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya menjalin kerja sama dengan PT Bank BRI mengenai Penyediaan Layanan Perbankan dalam Rangka Penerimaan Pembayaran Pajak Daerah di Kota Yogyakarta. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembayaran pajak daerah, mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
Regional CEO (RCEO) BRI Yogyakarta John Sarjono mengatakan apresiasi pemkot yang telah memberikan kesempatan memberikan kesempatan kepada BRI untuk menerima transaksi penerimaan negara. Dengan adanya kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembayaran pajak daerah, mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya, serta memperluas kanal pembayaran agar lebih transparan dan akurat.
“Dengan adanya kerja sama ini, masyarakat Kota Yogyakarta dapat melakukan pembayaran pajak daerah melalui berbagai layanan perbankan yang disediakan oleh Bank BRI, termasuk BRI Virtual Account dan Kode Billing,” jelas John Sarjono, Senin (24/3) di Kantor Regional Office BRI Yogyakarta.
Acara tersebut juga dihadiri Ibrahim selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, M Fendi Maulana selaku Regional Funding and Retail Transaction Banking Head (RFTH), Lutfi Anggriawan selaku Pemimpin Cabang BRI Cik Ditiro, Raden Roro Andarini SE MSi selaku Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Menurut John Sarjono, kemudahan transaksi digital sudah tidak bisa dihindari. Bahkan transaksi digital ini memiliki dampak positif yakni lebih cepat, efisien, dan murah secara accountability terjaga secara real time.
“Sekarang itu yang dibutuhkan nasabah adalah sistem perbankan. Salah satu bentuknya, nasabah tidak perlu lagi datang ke bank untuk transaksi perbankan. Tapi cukup menggunakan aplikasi, yakni kalau BRI menggunakan aplikasi BRimo,” terangnya.
Sedangkan Wali Kota Yogyakarta dr H Hasto Wardoyo SpOG (K) mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari program 100 hari dalam rangka ‘quick win’. Dengan pembayaran secara virtual account akan mudah untuk dilakukan evaluasi.
“Dengan virtual account akan terdata siapa saja yang sudah membayar pajak. Sehingga mudah untuk dilakukan evaluasi ‘by name by address’ siapa yang sudah bayar dan belum bayar pajak daerah,” kata Hasto.
Dikatakan Hasto, pajak ini merupakan tulang punggung negara sehingga diharapkan dapat realisasi. Untuk itu pihaknya akan mengoptimalkan penerimaan potensi pajak di Kota Yogya.
“Tahun 2025 ini penerimaan pajak kita menurun jika dibandingkan tahun kemarin. Bahkan yang bikin terkaget-kaget, triwulan pertama sudah defisit, padahal biasanya Oktober baru dirasakan,” terangnya. (Sni)
