Krjogja.com - DEPOK - Kolaborasi antar perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk akselerasi penguatan daya saing pendidikan negara-negara BRICS+.
Kerja sama dalam program pendidikan gelar ganda (double degree), inisiatif penelitian bersama, pendanaan bersama (match-funding), pertukaran akademik dosen, staf dan mahasiswa, profesor tamu/fellowship, dan pemberian beasiswa untuk mahasiswa asing perlu diintensifkan untuk akselerasi tersebut.
Baca Juga: Pendaftaran Ditutup 18 Juni, Peminat Seleksi PPL Masih Minim
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M. Eng., IPU ketika menyampaikan hasil kunjungannya pada Forum Rektor Universitas BRICS+ yang dilaksanakan pada 6-7 Juni 2025 di Rio de Janeiro, Brazil.
Hadir bersama delegasi UI yaitu Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si; Dekan Fakultas Hukum, Dr. Parulian Paidi Aritonang, S.H., LL.M., MPP; Direktur Inovasi dan Riset Berdampak Tinggi, Chairul Hudaya, Ph.D.
Lebih lanjut Heri menjelaskan, kehadiran UI dalam forum ini merupakan pertemuan lanjutan setelah sebelumnya pada 5 Maret 2025 mendapat kunjungan Vice-Rector for International Relations, Lomonosov Moscow State University (LMSU), Alexey Vazhov di Kampus UI Depok.
Sebagai informasi, LMSU merupakan universitas tertua di Rusia dan merupakan penggagas kerja sama universitas di forum BRICS (BRICS University Union) serta Duta Besar Brasil untuk Indonesia, George Monteiro Prata.
“Universitas Indonesia sangat terbuka dan terus memperluas kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi baik dalam skala regional asia maupun global. Kerjasama dan kolaborasi pada berbagai bidang khsusunya Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyrakat) perlu diperluas dan diperkuat sehingga dapat memberi dampak yang dirasakan tidak hanya dalam cakupan BRICS+ tetapi juga dunia secara lebih luas.” ujar Prof. Heri.
Menurut Prof. Heri, kolaborasi dan kerjasama perguruan tinggi BRICS ini diharapkan dapat menjadi pemicu dalam mendorong daya saing pendidikan di tengah peta geo-ekonomi, geopolitik dan geo-strategi.
Indonesia resmi menjadi negara anggota BRICS+ yang ke-10 pasca diumumkan oleh Brasil sebagai Ketua BRICS pada Januari 2025.
BRICS+ saat ini terdiri dari 10 negara anggota tetap yakni Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab dan Indonesia, dan setidaknya ada 13 negara yang bergabung sebagai mitra.
Sementara itu Chairul Hudaya menambahkan, walaupun peringkat universitas yang kerja sama cenderung lebih rendah ranking QS World University Ranking (WUR), namun UI bisa menjadi "pembina" kampus-kampus tersebut.
Kampus-kampus ini bisa mengirimkan mahasiswanya ke UI dalam format double degree program maupun academic exchange lainnya. “Dengan begitu, internasionalisasi yang dilakukan UI menjadi lebih beragam. Dan semoga bisa menaikkan QS WUR kita di masa yang akan datang,” ujarnya.