Suasana semakin cair ketika Dani Adytia, komika muda penyandang disabilitas, mulai melontarkan lelucon segar. Gelak tawa membanjiri auditorium, bukan karena iba, tapi karena lucu yang setara. Dani membuktikan bahwa tawa, seperti cinta dan kasih, tak mengenal bentuk tubuh atau takdir hidup.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sepuluh rangkaian Peaceful Muharam 1447 H yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama, sejak 22 Juni 2025.
Melalui panggung kecil ini, Kemenag menunjukkan bahwa inklusi bukan sekadar konsep, melainkan ruang nyata bagi anak-anak yatim dan disabilitas untuk bersinar — bukan karena dikasihani, tapi karena dihargai sepenuh hati.(ati)