BMKG Meluncurkan 'Command Center' Pertama di Indonesia yang Dirancang Khusus Tahan Gempa Bumi

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 18:51 WIB
 Dwikorita Karnawati (baju putih) didampingi Mohammad Syafii dan Rustian saat meresmikan fasilitas pusat komando peringatan dini multi-bencana nasional yang baru di Jakarta, Senin (21/7/2025).
Dwikorita Karnawati (baju putih) didampingi Mohammad Syafii dan Rustian saat meresmikan fasilitas pusat komando peringatan dini multi-bencana nasional yang baru di Jakarta, Senin (21/7/2025).

KRjogja.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluncurkan "Command Center" pertama di Indonesia yang dirancang khusus tahan terhadap gempa bumi. Menggunakan teknologi Friction Pendulum, pusat kendali ini memastikan sistem peringatan dini tetap berfungsi meskipun terjadi guncangan besar.

Command Center ini dibangun di Jakarta sebagai pusat utama pengolahan data dan kendali operasional peringatan dini bencana. Proyek ini merupakan bagian dari Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang didanai oleh Bank Dunia. Fasilitas cadangan (backup center) juga dibangun di Bali untuk memastikan kontinuitas layanan jika pusat utama terdampak.

“Gedung ini kami rancang dengan struktur tahan gempa yang mengandalkan teknologi Friction Pendulum Base Isolator untuk meredam guncangan. Artinya, ketika gempa terjadi, seluruh sistem tetap bisa berjalan tanpa gangguan. Ini bukan sekadar gedung, tapi jantung dari sistem penyelamat nyawa,” tegas Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat peresmian di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Baca Juga: SOHIB Gandeng Komunitas Digital Semarang Edukasi Publik Soal Perlinsos

Selain itu alat ini mampu mengoperasikan pusat komando baru yang dirancang untuk mendeteksi dan menginformasikan peringatan dini berbagai jenis bencana geohidrometeorologi nasional, atau multi-bahaya tercepat di ASEAN.

Pusat komando tersebut dilengkapi teknologi canggih untuk memberikan peringatan dini gempa bumi, tsunami, cuaca ekstrem, serta kualitas udara secara terintegrasi yang tercepat di kawasan ASEAN.

“Fasilitas command center ini menjadi pusat peringatan dini multi-hazard. Mulai dari gempa, tsunami, hingga cuaca dan iklim ekstrem, semuanya dimonitor dan dianalisis dari sini,” ujarnya.

Baca Juga: The Lantis Ajak Fans Tentukan Lagu Baru, Dua Single Rahasia Diperkenalkan Lewat Panggung Intim

Sebagai pusat kendali baru, gedung ini juga menjadi lokasi pemrosesan data besar (big data) yang didukung oleh high performance computer atau superkomputer bernama SMONG, dengan kecepatan mencapai tiga petaflop yang terkuat di Asia Tenggara dalam kategori sistem prakiraan cuaca.

"Under tiga - dua menit sudah bisa dipublikasikan informasinya dan prakiraan cuaca per satu dasarian," kata Dwikorita.

Teknologi tersebut memungkinkan BMKG untuk dapat memprakiraan cuaca yang jauh lebih rinci hingga ke tingkat desa.

Jika sebelumnya hanya tersedia per provinsi, katanya, kini masyarakat dapat memperoleh informasi prakiraan cuaca yang spesifik untuk wilayah tempat tinggalnya.

Baca Juga: Polantas Karanganyar Sosialisasi Tertib Lalu Lintas di CFD

BMKG menyatakan sistem prakiraan juga mencakup wilayah laut yang sebelumnya belum terjangkau secara akurat, serta mampu memberikan prediksi cuaca hingga tujuh sampai sepuluh hari ke depan dengan resolusi tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X