SOHIB Gandeng Komunitas Digital Semarang Edukasi Publik Soal Perlinsos

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 18:43 WIB
Konten Bansos harus menjawab kebutuhan di lapangan (Ist)
Konten Bansos harus menjawab kebutuhan di lapangan (Ist)

 

KRJogja.com - SEMARANG – Sobat Hebat Indonesia Baik (SOHIB) bersama kreator muda dan komunitas digital didorong menjadi mitra strategis untuk menyampaikan informasi program prioritas pemerintah terkait Perlindungan Sosial (Perlinsos), salah satunya bantuan sosial (Bansos) yang kini semakin terdigitalisasi.

Hal itu disampaikan Direktur Informasi Publik, Ditjen Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Nursodik Gunarjo, dalam Workshop Produksi Konten Media Sosial “SOHIB Berkelas” bertajuk Perlindungan Sosial: Lindungi yang Rentan, Kuatkan yang Bangkit, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

“Digitalisasi Bansos membutuhkan komunikasi publik yang efektif. Konten yang dibuat komunitas kreatif harus bisa menjelaskan, mengajak, dan membangun kepercayaan. Tanpa narasi yang kuat, teknologi hanya akan menjadi alat kosong,” ujar Nursodik.

Baca Juga: Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan, Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral

Ia menegaskan bahwa Bansos bukan sekadar angka dalam dokumen anggaran, tapi jembatan keadilan sosial yang hanya akan kokoh jika dibangun di atas fondasi data akurat, transparansi, dan partisipasi publik.

Transformasi sistem Bansos, sesuai amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), menuntut kecepatan sekaligus ketepatan. Perubahan ini bukan hanya bentuk distribusi dari tunai ke digital, tapi juga perubahan cara pandang dalam membangun ekosistem perlindungan sosial yang inklusif dan adaptif.

Namun, menurut Nursodik, teknologi tak akan optimal tanpa narasi. "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh peran aktif pengelola medsos pemerintah, komunitas kreator digital, dan mitra komunikasi publik untuk menyampaikan kebijakan secara bermakna,” katanya.

Workshop “SOHIB Berkelas” merupakan bagian dari strategi nasional percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem sebagaimana diatur dalam Inpres No. 4 Tahun 2022, serta penguatan sistem data tunggal nasional sebagai fondasi kebijakan perlinsos ke depan.

Baca Juga: Pertunjukan Se Se Hokse Angkat Seni Tradisional Kerakyatan di Taman Budaya Embung Giwangan

Nursodik turut menyampaikan bahwa setiap konten sosial harus mencerminkan nilai publik yang kredibel, sederhana, mencerahkan, dan menggugah. Bukan hanya visual menarik, tapi juga substansi yang dapat mengedukasi masyarakat soal manfaat dan akses Bansos.

"Konten harus menjawab pertanyaan publik. Mengapa Bansos penting? Apa manfaatnya? Bagaimana mengaksesnya? Dan bagaimana publik bisa ikut mengawasi penyalurannya?" ujarnya.

Ia menekankan bahwa SOHIB dan para kreator muda dapat menjadi agen literasi digital di tengah maraknya disinformasi dan hoaks. Narasi yang jujur dan berbasis data sangat dibutuhkan dalam komunikasi perlindungan sosial.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, Moch Faizin, menyambut baik kehadiran workshop. Ia menilai data presisi saat ini menjadi kunci informasi yang kredibel, terutama dalam isu kemiskinan.

“Data sosial yang kuat sangat menentukan kualitas informasi yang disampaikan lewat konten digital. Tanpa akurasi, konten bisa misleading,” tegas Faizin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X