JAKARTA — Majalah MIX MarComm (SWA Group) menggelar anugerah tahunan “Indonesia PR of The Year 2025” yang pada tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-18.
Berbeda dengan anugerah serupa, assessment Indonesia PR of the Year tidak hanya dilakukan secara kualititaf oleh para ahli komunikasi, melainkan juga menggunakan engagement rate untuk mengukur kinerja Outtakes, dan penilaian oleh para jurnalis, sebagai salah satu pemangku kepentingan dunia komunikasi.
“Ajang ini diselenggarakan untuk memvalidasi program-program komunikasi dan kepiawaian para praktisi komunikasi di korporasi. Validasi tidak hanya dilakukan oleh communication expert, melainkan juga oleh para jurnalis sebagai pelaku earned media, dan netizen sebagai target penerima pesan—melalui proses data crawling,” kata Pemimpin Redaksi Majalah MIX MarComm. Lis Hendriani, di Jakarta, Kamis (14/8).
Baca Juga: Realisasi subsidi listrik 2025
Dikatakan, sama seperti tahun sebelumnya, partisipan anugerah tahunan ini dikumpulkan melalui tiga cara, yaitu partisipasi aktif (lewat penyebaran flyer call for entries), riset online, dan liputan langsung (oleh jurnalis MIX MarComm), serta pengumpulan data dari para jurnalis media nasional peliput isu-isu bisnis dan korporasi (melalui polling).
Selanjutnya, partisipan untuk PR Program of the Year di-review melalui beberapa tahapan. Mulai dari konfirmasi kategori program, evaluasi program oleh para juri (expert), dan pendalaman materi melalui diskusi antara juri dengan para partisipan aktif (Zoom Meeting).
Pada saat yang sama, dilakukan survei kepada para jurnalis untuk memilih program Media Relations dan Press Release terbaik, serta PR Practitioners of the Year 2025.
Baca Juga: Jogja Run’nShine 2025: Padukan Lari, Seni, Musik, dan Budaya Yogyakarta
“Paralel juga dilakukan pengecekan kinerja program di digital channel dengan Ripple10 Digital Listening Tools dan dan pemantauan news value dan ad value,” papar Lis.
Lebih jauh ia menjelaskan, dengan mekanisme penilaian tersebut, PR of the Year 2025 mengukur tiga variabel kinerja PROGRAM PR, yaitu OUTPUT dan OUTCOME yang dilakukan lewat diskusi dan wawancara langsung juri dengan pemilik program dan pengukuran OUTTAKES lewat data crawling oleh Ivosights (pemilik Ripple10 Digital Listening Tools)—yang di dalamnya terdapat pengukuran potential impact.
Hasil penilaian Dewan Juri terhadap program PR direkapitulasi, dicari rerata dan standard deviasinya—untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan klasifikasi rating. Setiap entries berhak mendapat rekognisi sesuai level rating yang dicapai, yaitu EXCELLENT, VERY GOOD, atau GOOD. Entries yang mendapat penilaian di bawah Good (MODERATE), dapat mencoba kembali pada tahun mendatang. Khusus untuk The Best Program Media Relations dan The Best Press Release, penghargaan diberikan berdasarkan hasil penilaian Jurnalis.
Baca Juga: BGN sebut makan bergizi gratis terbukti tingkatkan konsentrasi anak
Sementara itu, pemilihan PRAKTISI PR dan Komunikasi dilakukan melalui dua cara, yaitu Journalist Choice (lewat penyebaran kuesioner kepada jurnalis) dan Professional Judgement (lewat wawancara dengan Dewan Juri). Praktisi PR yang dipilih oleh para jurnalis adalah mereka yang memiliki kinerja media relations terbaik. Sedangkan praktisi yang dipilih melalui jalur Professional Judgement adalah mereka yang mengajukan diri (bersifat voluntary) untuk di-review oleh para juri melalui wawancara via Zoom Meeting.
Program yang di-submit dan diikutsertakan dalam Indonesia Public Relations (PR) of the Year 2025 dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, dengan 11 subkategori untuk PR Programs, dan enam subkategori untuk PR Practitioners.
PR Programs of the Year 2025. Creative Corporate Reputation, yaitu program komunikasi kreatif yang diselenggarakan untuk membangun citra dan reputasi Perusahaan (based on board of jury assessment).