BGN sebut makan bergizi gratis terbukti tingkatkan konsentrasi anak

Photo Author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 17:41 WIB
 Sejumlah siswa menyantap paket makanan bergizi gratis di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurk (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz)
Sejumlah siswa menyantap paket makanan bergizi gratis di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurk (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/nz)


JAKARTA (ANTARA) - Badan Gizi Nasional menyebut bahwa program makan bergizi gratis (MBG) terbukti mampu meningkatkan konsentrasi pada anak, yang diukur melalui metode memori sesaat (short term memory). Hal ini diharapkan ikut mendorong motivasi belajar anak secara berkelanjutan.

"Hasil penelitian di Aceh menunjukkan bahwa siswa yang mendapat Makan Bergizi Gratis terjadi peningkatan konsentrasi. Hal ini tentu saja menggembirakan, karena akan mendukung pada capaian pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan motivasi anak untuk terus belajar," kata Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha, dikutip dari rilis pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Studi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menampilkan hasil senada. Program MBG meningkatkan fokus belajar dan kemampuan kognitif siswa di kota‑kota, seperti Bogor dan Papua, khususnya bagi siswa yang sebelumnya tidak sarapan.

Studi di SMK Negeri 6 Medan menunjukkan bahwa MBG secara signifikan meningkatkan motivasi kehadiran dan konsentrasi belajar siswa.

Baca Juga: Sedyo Rahayu Luncurkan eSeR SIMPATI, Menabung untuk Hari Akhir, Jaga Komitmen Gratiskan Peti Mati yang Tidak Mampu

Ikeu menjelaskan konsentrasi erat kaitannya dengan perhatian dan proses identifikasi objek. Konsentrasi merupakan salah satu fungsi kognitif pada otak manusia sehingga berkaitan dengan perkembangan otak anak dalam periode emas.

Menurut Ikeu, kemampuan konsentrasi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti motivasi untuk belajar, asupan nutrisi yang masuk ke tubuh, keadaan psikologis, dan keadaan fisiologis seperti kualitas tidur, suara, pencahayaan, temperatur, serta desain belajar.

Jika terdapat gangguan terhadap memori jangka pendek pada anak, akan berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam menyimpan suatu informasi dalam jangka waktu singkat, yang dapat membuat kapasitas dalam proses memori semakin kecil.

"Ada berbagai faktor yang mempengaruhi konsentrasi di antaranya lingkungan belajar, kondisi psikologis siswa, motivasi, dan tentu saja asupan gizi. Nah, asupan gizi seperti protein, zat besi dan omega 3 dibutuhkan untuk perkembangan dan fungsi otak serta memori," jelas Ikeu.

Baca Juga: ASUS Perkenalkan Rangkaian ExpertBook Series di Yogyakarta, Perkuat Dukungan untuk Ekosistem Bisnis Lokal


Program MBG, kata dia, dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, baik untuk pertumbuhan fisik, perkembangan, maupun juga peningkatan kecerdasan.

Tantangannya kemudian adalah lingkungan perilaku konsumsi anak yang kurang sehat dan ketersediaan pangan yang kurang mendukung perilaku konsumsi sehat.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

BLTS menyentuh 28 juta penerima

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB

Internet Rakyat solusi akses jaringan murah

Jumat, 5 Desember 2025 | 11:29 WIB

Mencetak guru agama profesional dengan PPG

Jumat, 21 November 2025 | 08:15 WIB

Pupuk Subsidi Makin terjangkau

Jumat, 7 November 2025 | 08:30 WIB

Mewujudkan MBG aman dan menyehatkan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:10 WIB

Menyiapkan Merauke sebagai lumbung pangan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 15:41 WIB

Gerak cepat pemerataan MBG di Papua

Jumat, 26 September 2025 | 08:20 WIB
X