Krjogja.com - JAKARTA - SLBN Trituna Subang kini bertransformasi menjadi pusat layanan pendidikan inklusif dan teknologi pembelajaran digital, untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Di sudut tenang Kabupaten Subang,Jaww Barat berdiri SLBN Trituna yang kini bertransformasi menjadi pusat layanan pendidikan inklusif dan teknologi pembelajaran digital.
Sekolah ini tak sekadar menjadi tempat belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus, tapi juga rumah bagi perubahan tempat di mana semangat, kolaborasi, dan kasih tumbuh bersama. Melalui program revitalisasi senilai Rp392 juta, sekolah ini merehabilitasi ruang kelas, toilet, ruang administrasi, serta ruang pembelajaran khusus.
Baca Juga: Revitalisasi SLB Negeri Trituna Subang Tingkatkan Semangat Belajar Siswa Berkebutuhan Khusus
Hasilnya terasa nyata: sekolah kini lebih nyaman, bersih, dan membuat para orang tua kian bersemangat mengantarkan anak-anak mereka setiap pagi.
Demikian Lela Latifah, S.Pd., M.M.Pd, Kepala SLBN Trituna,di SLB Trituna Subang,Jawa Barat,Senin (13/10/2025)
Lela menanamkan filosofi sederhana: pembelajaran harus memanusiakan dan memerdekakan. Ia menggandeng komite sekolah, tokoh masyarakat, hingga pekerja lokal dalam proses revitalisasi agar manfaatnya dirasakan bersama.
Baca Juga: Garrya Bianti Yogyakarta Terima Penghargaan One Michelin Key
“Sekolah ini bukan hanya milik kami, tapi milik semua,” ujarnya
Kini, ruang-ruang belajar tak lagi sekadar dinding dan papan tulis, melainkan tempat tumbuhnya harapan baru bagi anak-anak luar biasa.
Salah satu wujud transformasi nyata di SLBN Trituna adalah pemanfaatan Interactive Flat Panel (IFP). Teknologi ini menghadirkan cara belajar yang lebih interaktif, berwarna, dan menyenangkan.
Baca Juga: Amran Sulaiman Jabat Kepala Bapanas, Janji Swasembada Pangan 3 Bulan Lagi
Guru-guru memanfaatkannya untuk presentasi, sosialisasi GTK, hingga kegiatan belajar lintas jenjang dari SD hingga SMA. “Kami ingin semua anak punya kesempatan yang sama merasakan pengalaman digital,” kata Lela.
Meski IFP digunakan bergiliran, setiap kelas mendapat jadwal belajar agar tak satu pun anak tertinggal.