Krjogja.com - YOGYA - GOR Among Rogo, Sabtu (1/11/2025), menjadi pusat semangat kebangsaan generasi muda. Ratusan peserta memadati arena untuk mengikuti Talkshow Merah Putih Fest, sebuah ajang refleksi Sumpah Pemuda yang menghadirkan tiga narasumber lintas bidang: filsuf Rocky Gerung, politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu, dan influencer Ayu Saraswati.
Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat, diskusi ini mengajak kaum muda Yogyakarta untuk kembali memaknai Sumpah Pemuda sebagai fondasi kebangsaan yang inklusif, kritis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Filsuf Rocky Gerung membuka diskusi dengan menegaskan bahwa Sumpah Pemuda adalah perjanjian politik yang harus terus dirawat. “Satu nusa, satu bangsa, itu perjanjian politik kita dan dirayakan setiap tahun. Cuma ada tiga sumpah — tidak ada sumpah satu agama. Yang perlu kita jaga adalah kemajemukan,” ujarnya.
Baca Juga: Ribuan Gen Z Padati Merah/Muda Fest 2025 di GOR Amongraga Yogyakarta
Menurut Rocky, dalam kemajemukan itulah Indonesia menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang satu.
Ia menambahkan, tantangan generasi muda kini jauh berbeda dari era pergerakan dulu. “Anak muda sekarang berhadapan dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Karena itu otak harus terus dilatih, dan moral harus dikuatkan. Kepemimpinan ke depan membutuhkan anak muda yang cerdas sekaligus bermoral,” tegas Rocky yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta.
Sementara itu, Ayu Saraswati mengajak peserta untuk melihat kembali semangat Sumpah Pemuda dari sisi imajinasi dan kreativitas. “Semangat Sumpah Pemuda adalah merawat kemajemukan dan menambah perspektif lain. Kita perlu belajar dari kemampuan anak muda saat itu yang bisa berimajinasi jauh ke depan, membayangkan Indonesia yang belum merdeka tapi sudah utuh dalam visi,” ujarnya.
Ayu menilai bahwa perubahan besar selalu berawal dari kegelisahan yang memunculkan imajinasi dan aksi nyata. “Setiap perubahan terjadi karena ada anak muda yang berani bermimpi dan bertindak,” tambahnya.
Tokoh muda yang juga anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menyoroti relevansi Sumpah Pemuda dalam konteks masa kini. “Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa—itu relevan. Tapi setelah tekad itu tercapai, kita harus bicara lebih jauh: bagaimana ke depan? Jangan berhenti di sana,” tegas Adian.
Ia mengaku senang berdialog dengan anak muda, karena di dalamnya selalu ada energi dan rencana masa depan. “Bicara dengan anak muda itu menyenangkan, karena kita membicarakan masa depan, bukan sekadar masa lalu,” katanya.
Talkshow berlangsung interaktif dengan gaya santai namun berbobot, dipandu oleh dua moderator muda berprestasi, Muhammad Mujab dan Melki Sedek Hijang. Mereka berhasil menjaga ritme dialog tetap dinamis dan menghidupkan suasana penuh tawa, inspirasi, serta refleksi mendalam.
Kehadiran para tokoh ini menambah bobot acara yang menjadi puncak dari rangkaian Merah Putih Fest. Dalam kesempatan yang sama, MY Esti Wijayati, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kepemudaan dan Olahraga, menegaskan bahwa momentum Sumpah Pemuda harus kembali dimaknai oleh generasi muda sebagai tonggak lahirnya kesadaran kebangsaan.