Rektor UIN Ar-Raniry, Mujiburrahman, menegaskan kesiapan kampusnya menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperkuat kelembagaan pesantren. UIN Ar-Raniry, katanya, tengah menyiapkan Program dan Pusat Studi Pesantren sebagai wadah akademik untuk riset, pengembangan kurikulum, dan inovasi pendidikan pesantren.
“Pesantren adalah pusat nilai, ilmu, dan karakter bangsa. Ia tumbuh dari tradisi, bergerak mandiri, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. Karena itu, kolaborasi perguruan tinggi dan pesantren akan memperkuat pendidikan Islam yang moderat dan berdaya saing,” tegas Mujiburrahman.
Menurutnya, sinergi tersebut menjadi bagian dari upaya besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan Islam tidak hanya berorientasi spiritual, tetapi juga produktif dan inovatif.
Sebagai penutup, halaqah tersebut menghadirkan diskusi panel bertajuk “Penguatan Kelembagaan Pesantren untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Kemandirian Umat.” Hadir sebagai narasumber di antaranya Tgk H. Nuruzzahri Yahya (Waled NU), Tgk H. Faisal Ali dan Irwan, S.Hi., M.Si. Diskusi dipandu oleh Dr. Abd Razak, Lc., M.A., Pimpinan Dayah Daruzzahidin.
Baca Juga: Cegah Longsor Susulan, Talud Jalan Tridadi-Pucungroto Dibangun
Dari forum tersebut, para peserta sepakat bahwa masa depan pendidikan Islam Indonesia harus berakar pada nilai-nilai pesantren yang adaptif terhadap kemajuan zaman, sehingga pesantren bukan hanya penjaga tradisi, tetapi juga penggerak kemajuan bangsa.(ati)