UIN Ar-Raniry Aceh Dorong Penguatan Peran Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional

Photo Author
- Jumat, 14 November 2025 | 07:18 WIB
Halaqah Penguatan Kelembagaan menuju pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren Kementerian Agama RI, yang digelar di Auditorium Ali Hasjmy Aceh, Kamis (13/11/2025). (Rini Suryati)
Halaqah Penguatan Kelembagaan menuju pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren Kementerian Agama RI, yang digelar di Auditorium Ali Hasjmy Aceh, Kamis (13/11/2025). (Rini Suryati)

KRJOGJA.com - BANDA ACEH — Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menegaskan komitmennya memperkuat eksistensi dan kontribusi pesantren dalam sistem pendidikan nasional. Komitmen itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Halaqah Penguatan Kelembagaan menuju pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren Kementerian Agama RI, yang digelar di Auditorium Ali Hasjmy Aceh, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan berskala nasional ini menghadirkan pimpinan dayah (pesantren khas Aceh), akademisi, dan pejabat Kementerian Agama. Forum tersebut menjadi ruang strategis untuk menyatukan visi dalam memperkuat posisi pesantren sebagai pilar penting pendidikan keagamaan di Indonesia.

Kepala Subdirektorat Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Diniyah Formal Direktorat Pesantren, Endi Suhendi, menegaskan bahwa rencana pembentukan Ditjen Pesantren merupakan tindak lanjut dari amanat Presiden pada peringatan Hari Santri Nasional.

Baca Juga: Transformasi Digital Untuk Meningkatkan Pelayanan Melalui Teknologi

“Hari ini kita melanjutkan proses dari pengakuan de facto menuju penguatan de jure. Negara hadir untuk memberi landasan hukum dan kelembagaan yang kokoh bagi pesantren,” ujar Endi.

Ia menjelaskan, penguatan pesantren akan diarahkan pada tiga pilar utama: kelembagaan, keilmuan, dan kemandirian. Ketiga aspek ini diharapkan menjadi fondasi agar pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman dan tradisinya.

Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, Khairuddin, menilai penguatan sistem pendidikan dayah di Aceh merupakan bagian penting dalam membangun generasi berkarakter dan berakhlak.

Baca Juga: Realisasi Investasi Hingga September 2025 Mencapai Rp 1.434,3 Triliun

“Dayah bukan hanya lembaga keagamaan, tetapi juga fondasi peradaban dan karakter masyarakat Aceh. Tradisinya sudah mengakar jauh sebelum sistem pendidikan modern diperkenalkan,” ujarnya.

Khairuddin mengingatkan, dalam sejarah panjang Aceh, dayah merupakan lembaga pendidikan resmi kerajaan yang berperan melahirkan ulama dan cendekiawan. “Kalau bicara pendidikan karakter, dayah sudah memiliki sistem yang mapan sejak masa Kesultanan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, menyebut pembentukan Ditjen Pesantren sebagai langkah strategis pemerintah untuk memastikan mutu pendidikan Islam berjalan dalam ekosistem yang sehat.

Baca Juga: TMJ Siapkan Empat Layanan Mudik Nataru.

 “Negara tidak hadir untuk mengintervensi, melainkan untuk menjamin mutu dan keberlanjutan ekosistem pendidikan Islam di pesantren,” katanya.

Sinergi Kampus dan Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X