Self Reward: Dedemit Bagi Para Workaholic

Photo Author
- Jumat, 14 November 2025 | 13:51 WIB
Ilustrasi gambar hadiah (sumber: pexels)
Ilustrasi gambar hadiah (sumber: pexels)

Kalau peneliti diperbolehkan membedah otak mereka, mungkin isinya cuma layar komputer atau pekerjaan lainnya. Terkadang saya juga bertanya-tanya apakah mereka ini sebenarnya robot ya?. "Bagus dong berarti mereka pekerja keras" pasti itu kan yang kalian pikirkan?.

Masalahnya tidak semudah itu, suka bekerja itu bagus tapi kalau kerja sampai lupa yang lain, itu sih penyakit namanya. Workaholic tidak bisa dikatakan sebagai habit yang baik, terlebih lagi karena berhubungan dengan kebahagiaan pelakunya. Sebagai manusia (bukannya robot) sepatutnya kita memperhatikan aspek lain dalam hidup. 

Sekarang pertanyaannya kalian bahagia dengan pekerjaan itu atau tidak?. Pertanyaan itu pasti akan menampar para workaholic, karena nyatanya mereka bekerja bukan karena bahagia tapi karena TEKANAN. Saya pribadi memang bukan psikolog atau ahli kesehatan jiwa. Tapi sebagai mantan workaholic pertanyaan tadi memang menampar saya. 

Apa Aja Sih Kebahagiaan Workaholic?

Jawabannya nggak ada. Workaholic hadir karena perasaan yang susah dipuaskan, sementara kepuasan adalah aspek kebahagiaan. Al hasil workaholic ini seperti lingkaran setan yang tidak ada ujung dan jalan keluarnya. Kebahagiaan workaholic cuma satu, ketika dia merasa puas. Tapi, bagaimana caranya mendapat kepuasan dan kebahagian tersebut?.

Believe in yourself, tak dapat dipungkiri diri sendiri merupakan orang yang paling bisa dipercaya dan diandalkan. Jadi untuk mendapat kebahagiaan tersebut kita bisa mulai dengan diri sendiri. Pertama, kita harus mengenali diri sendiri. Buat apa? tentunya supaya kita paham apa yang diri kita perlukan.

Setelah mengenal diri sendiri kita akan tahu apa yang membuat kita bahagia. Kedua, afirmasi positif. Pernah dengar soal manifestasi? Apa yang kita pikirkan itu yang akan terjadi. Nah, konsep ini harus kita tanamkan untuk mewujudkan kepuasan diri.

Dapat dibilang saya dulu bermusuhan dengan diri saya sendiri. Sampai akhirnya tiap malam saya bilang pada saya "kamu sudah cukup hebat." Percaya tidak percaya cara ini cukup berhasil bagi saya. Ini adalah definisi nyata dari manifestasi diri sendiri. Kalian bisa bilang saya gila kalau belum membuktikannya.

Self Reward Langkah Terakhir Kebahagiaan Diri

Self reward, adalah step terakhir untuk kebahagiaan diri. Kenapa terakhir? karena hanya workaholic cukup waras yang bisa sampai di titik ini. Mengenal diri sendiri? sudah, merasa cukup? juga sudah. Barulah kalian tidak akan menganggap self reward sebagai momok menakutkan lagi. 

Setelah perjalanan yang cukup panjang, mungkin disinilah akhirnya kita menyadari pentingnya apresiasi diri. Self Reward adalah cara kita mencintai diri, menciptakan kebahagian, dan membentuk rasa percaya diri. Ketidakpuasan yang berkelanjutan hanya akan merusak mental dan rasa percaya diri. 

Terlalu mudah puas memang tidak bagus. Tapi sesekali kita perlu menengok ke belakang, sudah seberapa jauh sih kita melangkah. Melihat kesuksesan orang lain itu boleh, tapi sesekali kita juga harus melihat kaca seberapa hebat kita. 

Untuk kalian yang masih susah puas dan masih bermusuhan dengan diri sendiri. Coba lihat ke kaca, kalian sudah cukup hebat karena tetap hidup, kalian sudah cukup hebat karena telah lahir, dan kalian sudah cukup hebat karena mampu bertahan sampai sekarang. Bahkan hal kecil yang kita peroleh saat ini akan terdengar hebat untuk kita di masa lalu. Karena sejatinya setiap manusia pasti berproses dan bertumbuh. 

Pada akhirnya, apresiasi diri tidak serta-merta diberikan sebagai bentuk impulsif dan gaya hedon. Tindakan self reward dapat menjadi pemicu kebahagiaan serta hadiah dari setiap kerja keras yang dilakukan. Self reward merupakan bayaran yang pantas diberikan karena setiap usaha layak dihargai. 

Sebab, ketika dunia dan semua manusia tidak berpihak pada kita, diri sendiri merupakan garda terdepan yang selalu hadir secara nyata.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X