Krjogja.com - DENPASAR - Indonesia resmi memasuki babak baru dalam sistem akreditasi pendidikan tinggi bidang desain, arsitektur, dan perencanaan lingkungan.
Melalui Musyawarah Nasional (MUNAS) I LAM DEPILAR, lembaga ini menegaskan arah baru penjaminan mutu dengan pendekatan yang lebih adaptif dan relevan terhadap perkembangan keilmuan dan industri kreatif.
Baca Juga: JCWF 2025 Resmi Ditutup: Saatnya Jogja Perkuat Cultural Wellness Berbasis Tradisi Lokal
Digelar di Ruang Sidang Senat Universitas Udayana, acara ini tak sekadar forum organisasi, tetapi menjadi momen strategis untuk memperkuat posisi LAM DEPILAR sebagai lembaga akreditasi mandiri yang akan berperan besar dalam menentukan standar mutu pendidikan masa depan.
Ketua Tim Pelaksana Pendirian sekaligus Ketua Dewan Eksekutif LAM DEPILAR, Dr. Ar. Yulianto Purwono Prihatmaji, IPM., IAI, menegaskan bahwa arah baru akreditasi bukan hanya soal penilaian standar, tetapi tentang membangun masa depan keilmuan Indonesia.
“LAM DEPILAR hadir untuk memastikan pendidikan tinggi di bidang desain, arsitektur, lingkungan, dan perencanaan tumbuh dengan karakter Indonesia. Akreditasi tidak boleh hanya administratif—ia harus menjadi akselerator kemajuan ilmu dan karya yang berpijak pada Pancasila, kemandirian, dan keberlanjutan,” ujar Yulianto.
Baca Juga: PT Sucofindo Dukung Literasi Banda Neira Melalui Relawan Bakti BUMN Batch VIII
Ia menambahkan bahwa sistem akreditasi perlu menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan industri yang terus berubah.
“Instrumen akreditasi harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Kami ingin menciptakan sistem yang tidak hanya menilai, tetapi juga memberdayakan perguruan tinggi untuk mencapai level terbaiknya,” tegasnya.
Sementara Ketua MA BAN-PT, Prof. Imam Buchori, hadir memberikan apresiasi dan harapan agar LAM DEPILAR mampu menjaga kualitas pendidikan tinggi, sekaligus mendorong inovasi di empat rumpun keilmuan besar yang dinaunginya.
Selama dua hari, peserta mengikuti rangkaian agenda yang padat dan substantif.
Hari pertama difokuskan pada:
Penyempurnaan instrumen akreditasi, penguatan sistem informasi, mekanisme penjaminan mutu, penyusunan AD/ART dan struktur kelembagaan, serta dialog lintas asosiasi profesi dan forum prodi.
Hari kedua bergeser pada proses pengambilan keputusan, mulai dari sidang pleno, pemilihan pimpinan sidang, pengesahan perangkat organisasi, hingga finalisasi instrumen akreditasi yang akan menjadi pedoman nasional.
Acara resmi ditutup dengan pelantikan pengurus LAM DEPILAR masa bakti 2025–2030 dan penandatanganan dokumen kelembagaan.